SUBULUSSALAM (Waspada) : Sebanyak 87 Sarjana Strata Satu (S1) Angkatan Kelima Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Hamzah Fansuri (STIT Hafas) Kota Subulussalam diwisuda pada Sidang Senat Terbuka di Hotel Hermes Kota Subulussalam, Kamis (15/1).
Ketua Panitia Wisuda melaporkan, 87 wisudawan dari dua Program Studi (Prodi) STIT Hafas, terdiri dari 52 Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), 14 laki-laki dan 38 perempuan serta 35 Manajemen Pendidikan Islam (MPI), 11 laki-laki dan 24 perempuan.
Dua wisudawan predikat dengan pujian PAI dan MPI diberi dana pendidikan. Prodi PAI predikat amat baik 31 orang dan 20 baik, lalu MPI 23 amat baik dan 11 baik.
“Tetaplah menjadi baik dalam kondisi kehidupan apapun,” pesannya
Ketua Yayasan Assilmi Kota Subulusaalam, H. Ismail, S.Pd, M.Pd mengapresiasi semua tim yang turut menyukseskan rangkaian wisuda dan unsur Forkopimda yang hadir pada acara itu.
Ketua STIT Hafas, Syafnial, MM memberi sambutan sebut jika lima angkatan wisuda STIT Hafas mampu memberikan abdi kepada negeri. Bahkan terdata, puluhan alumnusnya masuk P3K di Kota Subulussalam.
“Jangan ragu titipkan anak kuliah di STIT Hafas,” tegas Syafnial, bantah sinyaleman, kampus mencetak pengangguran,” ucap Syafnial.
Sebut meraih gelar sarjana dengan sejumlah ilmu, wisudawan diingatkan tiga pesan penting Imam Al Ghazali terkait golongan orang pencari ilmu.
Diuraikan, golongan pertama yang beruntung (niat tulus mencari ridha Allah untuk kehidupan akhirat), kedua bahaya (sebtas niat memiliki keuntungan dunia) dan ketiga, binasa (dikuasai setan, tidak pikirkan faktor lain).
“Pilihan tergantung Anda, jaga nama baik orang tua, almamater dan kampus karena kampus senantiasa mengajarkan yang terbaik,” tegasnya.
Menyoal rencana wisuda dari semula, 9 Januari namun terlaksana hari ini, Kamis (16/1) karena terkait keuangan orang tua para wisudawan.
Dikatakan, Kampus STIT Hafas dengan dua Prodi PAI dan MPI terus berjuang ke pihak kementerian, namun syarat terpenting menyiapkan SDM Kota Subulussalam. Pihaknya mengingatkan karya para alumnus STIT Hafas ditunggu 20 tahun yang akan datang di kota ini.
Sekretaris Kopertais Wilayah 5 Aceh, Bustami Abubakar, M.Hum dalam sambutannya mengatakan, dari 15 Kopertais se-Indonesia, Aceh wilayah lima, sesuai pendirian.
Dikatakan, Kopertais 5 Aceh membina 34 PT Swasta PTKIS se- Aceh, kecuali Nagan Raya dan Kota Langsa kosong. Empat poin tugas Kopertais, pengawasan, peningkatan mutu, pembinaan dan pemberdayaan. PT KIS ditempatkan di UIN Ar raniri, Banda Aceh.
Dilantik sebagai Sekretaris Kopertais 5 Aceh sejak 12 Feb 2023, Bustami sebut jika problema STIT Hafas soal pembinaan mutu akademik atau akreditasi ada pada masyarakat dan pejabat, pemangku kebijakan. Soal upaya peningkatkan akreditasi MPI (baik C) yang Desember 2025 mati, jika ingin membuka prodi baru harus baik sekali.
Jika empat prodi di STIT Hafas memenuhi syarat, bisa naik status ke Institut/universitas. Namun penilaian akreditasi untuk naik status, yakni rasionalitas perimbangan dosen dan mahasiswa satu banding 30 eksak dan satu banding 45 ilmu sosial. PT KIS, disebut belum ada.
Dikatakan, STIT Hafas, satu (dosen) berbanding delapan (mahasiswa) menjadi indikator jika STIT Hafas tidak diminati masyarakat, meskipun di sisi lain kondisi ini bisa dimaklumi karena pihak kampus membangun jaringan.
“Jika STIT Hafas ingin besar atau ingin menjadi universitas, harus dibantu semua komponen dan pemerintah,” tandas Bustami.
Di sisi lain, agar tidak gulung tikar, minimal ditambah prodi menuju universitas. Disebut, keberpihakan pemangku kebijakan menjadikan STIT Hafas sebagai nomor satu menjadi sangat penting.
Ditambahkan, dari 34 PT KIS di Aceh, dua telah berubah status menjadi universitas, yakni di Samalanga dan Bireuen. Tiga poin penting saling terkait dalam pendidikan disebutkan, input (keberpihakan pemangku kebijakan), proses dan output.
Sementara Azhari Kudadiri, dalam orasi ilmiah ‘Intelektualitas di Persimpangan Jalan’, menyebut jika kecerdasan spiritual menjadi penggerak utama dalam moral dan etika. Kecerdasan spiritual akan mampu mengantarkan ke generaai terbaik dan memiliki filter yang kuat. Banyak orang yang pintar tetapi gagal menghasilkan kesalehan sosial. (b17)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.