Ribuan honorer tenaga kesehatan (Nakes) dari RSUDYA Tapaktuan dan seluruh Puskesmas rela basah-basah di bawah guyuran hujan menggelar aksi demonstrasi di Kantor DPRK Aceh Selatan, Senin (13/1). (Waspada/Hendrik)
TAPAKTUAN (Waspada): Ribuan honorer tenaga kesehatan (Nakes) dari RSUDYA Tapaktuan dan seluruh Puskesmas di daerah itu rela basah-basah di bawah guyuran hujan menggelar aksi demonstrasi di Kantor DPRK Aceh Selatan, Senin (13/1) sekira pukul 10.30 WIB pagi menuntut diprioritaskan dalam seleksi PPPK dan memperhatikan kesejahteraan mereka.
Demontrasi ini merupakan aksi lanjutan setelah sebelumnya pada Kamis (9/1) ratusan honorer nakes telah lebih dulu menggelar audiensi di Kantor DPRK Aceh Selatan menuntut hal yang sama.
Dengan mengusung spanduk dan kertas karton yang bertuliskan aspirasinya, ribuan Nakes berbaju putih-putih yang mayoritasnya kaum perempuan bergerak dari titik kumpul di RTH Tapaktuan melakukan long marc ke Kantor DPRK Aceh Selatan yang berjarak sekitar 2 Km.
Tiba di Kantor DPRK Aceh Selatan dengan pengawalan ketat aparat Polres Aceh Selatan, ribuan Nakes tertahan di luar pagar kantor dewan. Meski tak diberi akses masuk ke dalam, ribuan nakes dibawah guyuran hujan terus melanjutkan aksinya menyampaikan orasi serta membentangkan spanduk dan kertas karton antara lain bertuliskan “Kuliah ratusan juta, kerja menyangkut nyawa, tapi gaji bercanda. Siapa lagi kalau bukan Nakes, bukannya kami iri dengan profesi lain tapi kami juga ingin keadilan dan PPPK penuh waktu harga mati”.
Kedatangan ribuan nakes disambut langsung Ketua DPRK Aceh Selatan, Rema Mishul Azwa bersama pimpinan dan sejumlah anggota dewan. Para wakil rakyat ini rela berbasah-basah berbaur dengan massa mendengarkan orasi pengunjuk rasa. Dalam negosiasi dibawah guyuran hujan, akhirnya disepakti sebanyak 30 orang perwakilan nakes dari masing-masing Puskesmas dan RSUDYA Tapaktuan menggelar pertemuan dengan anggota dewan.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Badan Musyawarah (Banmus) DPRK turut dihadiri pejabat BKPSDM Aceh Selatan itu, nakes menyampaikan tuntutannya antara lain meminta diprioritaskan honorer nakes dan non-nakes yang telah mengabdi diatas 5 tahun dibawah naungan Dinas Kesehatan dan RSUDYA Tapaktuan untuk diangkat menjadi PPPK penuh waktu tanpa tes dan tak terkecuali.
Mereka juga menuntut agar dibuka formasi nakes dengan mengangkat seluruhnya sebagai ASN PPPK serta memohon kepada pimpinan daerah menganggarkan dana dalam DPA untuk pengangkatan PPPK seluruh nakes di daerah itu.
Tenaga honorer yang telah mengabdi minimal 2 tahun belum terdata dalam data base segera di data ulang kembali. Mereka juga menolak honorer baru sesuai Pasal 66 UU Nomor 20 tahun 2023 tentang ASN sebelum R2 dan R3 diangkat menjadi PPPK.
Terakhir mereka meminta kepada pimpinan daerah menganggarkan anggaran daerah untuk gaji seluruh honorer nakes dan non-nakes yang bernaung dibawah Dinkes Aceh Selatan sebelum pengangkatan PPPK.
“Selama ini kami honorer nakes bertaruh nyawa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Puskesmas. Terkadang harus menerima makian dan cacian dari keluarga pasien tapi hanya menerima honor sebesar Rp300 ribu/bulan. Jangankan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, untuk jajan anak sekolah saja tak cukup,” ungkap Koordinator aksi, Tantawir A.Md, Kep.
Kondisi itu terjadi, ujarnya, karena honorer nakes selama ini tak menerima pembayaran jerih payah dari sumber APBK Aceh Selatan yang dianggarkan melalui DPA dinas kesehatan melainkan hanya dibayar melalui klaim kapitasi JKN.
“Di satu lain, kami dituntut harus bekerja disiplin meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kami honorer nakes ini garda terdepan di Puskesmas-puskesmas, namun disisi lain kesejahteraan kami diabaikan oleh pemerintah daerah,” ungkapnya dengan nada terisak.
Ketua DPRK Aceh Selatan, Rema Mishul Azwa menyatakan seluruh aspirasi yang disampaikan telah ditampung dan ia akan memerintahkan komisi terkait segera melakukan rapat kerja dengan dinas terkait.
Hal senada juga disampaikan anggota dewan lainnya, Adi Samridha dan Novi Rosmita. Anggota dewan sepakat meminta pimpinan dewan segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) terkait polemik honorer nakes di daerah itu. (chm)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.