Ketua DPC PPP Deliserdang, Dr Misnan Aljawi saat memberikan sambutannya. (Waspada/Edward Limbong).
DELISERDANG (Waspada): Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Deliserdang, Dr Misnan Aljawi SH MH memastikan sejak dini mengubah siyasah atau strategi sebagai upaya untuk mendongkrak perolehan suara, pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2029 mendatang.
“Setelah Pileg, saya banyak menganalisa, kenapa suara partai jauh dari harapan ?. Dari apa yang ditargetkan. Padahal, banyak yang bilang, kita (PPP) adalah partai yang paling banyak buat kegiatan,” kata Dr Misnan dalam sambutannya Tasyakuran Hari Lahir (Harlah) ke-52 PPP di Aula DPC PPP Deliserdang, di Kecamatan Lubukpakam, Minggu (12/1).
Pengubahan siyasah ini bukan tanpa sebab, melainkan berdasarkan evaluasi yang dilakukan pasca-Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu.
Bahkan lanjut Dr Misnan, sejak tahun 2020, PPP tidak pernah berhenti melakukan konsolidasi, pelantikan ranting, menyiapkan 2.500 baju untuk kader ranting, tabligh akbar, safari Ramadan.
“Apa yang tidak kita buat. Pelaksanaan Pemilu, suara kita menurun. Ini sudah kita analisis. Setelah dievaluasi, ternyata letaknya di hari H. Apa yang telah kita buat, rupanya tidak dipandang. Di hari H itu, nomor piro, wani piro. Untuk langkah ke depan, kita akan ubah siyasah. Kita efisienkan kegiatan untuk biaya yang lebih besar. Kita lakukan terus menerus konsolidasi internal, menemui tokoh-tokoh PPP di Deliserdang dan lainnya,” ungkap Misnan.
Misnan yang merupakan Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Deliserdang Dr Misnan Aljawi SH MH menyebut mengubah strategi dalam menyongsong Pemilu 2029 itu juga, mengutip pernyataan pengamat politik yang menyebutkan, Pemilu 2024 adalah yang paling brutal, maka PPP Deliserdang harus benar-benar memperhitungkan skema yang akan terjadi.
“Sama juga dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kemarin. PPP menjadi partai yang paling full untuk memenangkan calon kepala daerah yang kita usung, tapi apa hasilnya? Di hari H itu, selalu nomor piro, wani piro. Jadi, ke depan harus jelas dan pasti untuk memilih lambang Ka’bah. Para calon anggota legislatif (Caleg) akan bekerja dengan timnya. Saya ingin mengubah mindset. Satu Daerah Pemilihan (Dapil) harus satu kursi,” ujarnya.
Dr Misnan yang sudah terbukti tiga periode menjadi anggota DPRD Deliserdang ini menjelaskan, untuk mewujudkan tercapainya target peningkatan perolehan suara di Pemilu 2029, seluruh kader PPP harus kompak dan solid.
“Semua partai sama, tergantung kita caranya. Caleg yang gagal jangan trauma. Apa pun yang terjadi, kita tetap di bawah naungan Ka’bah. Untuk 2029, dari sekarang dimulai, silaturahmi, konsolidasi. Dari sekarang harus ngumpul-ngumpul, ketika Pemilu 2029, kita tinggal berlayar. Kompak-kompaklah, bersatulah,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPW PPP Sumut, Jafaruddin Harahap SPd MPd mengakui saat ini posisi politik PPP cukup lemah.
“Secara kekuatan politik kita (PPP) cukup lemah, tidak ada wakil kita di DPR RI, di DPRD Sumut, Alhamdulillah masih ada satu. Tahun ini akan menjadi tahun evaluasi. Pemilu adalah ujian, ini semua akan dievaluasi. Nanti muktamar akan digelar di Bali, setelah lebaran. Tugas kita adalah untuk mengawal partai ini, partai berlambang Ka’bah, warisan ulama. Kita harus tampil beda,” ungkapnya. (a16).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.