Scroll Untuk Membaca

Sumut

Harkordia 2024, Kejari Asahan Tekankan Komitmen

Harkordia 2024, Kejari Asahan Tekankan Komitmen
Sekdakab Asahan Zainal Abidin Sinaga, bersama Kasi Pidsus Kejari Asahan Chandra Syahputra, dibantu Kasi Intel Hariyanto Manurung, perwakilan dari Polres Asahan dan Kodim 0208/As, dan Ketua PWI Asahan Sapriadi, saat foto bersama saat sosialisasi anti korupsi dalam peringatan Harkordia 2024.Waspada/Bustami CP

KISARAN (Waspada): Menyambut Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkordia) 2024, Kejari Asahan mengajak semua elemen masyarakat untuk teguhkan komitmen dalam memberantas korupsi untuk Indonesia maju.

Kajari Asahan Basril G, dalam sambutannya yang dibacakan Kasi Intel Heriyanto, saat Sosialisasi Anti Korupsi menyambut Peringatan Harkordia 2024, Kamis (5/12), di Aula Melati, Kantor Bupati Asahan, menerangkan bahwa Harkordia diperingati setiap 9 Desember. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya korupsi dan pentingnya peran serta semua pihak dalam upaya pemberantasannya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Harkordia 2024, Kejari Asahan Tekankan Komitmen

IKLAN

“Tema peringatan Hakordia 2024 adalah Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju. Tema ini diusung dengan filosofi bahwa momentum ini sangat penting bagi Indonesia untuk memperkuat komitmen dari seluruh elemen bangsa dalam memberantas korupsi,” jelas Heriyanto.

Heriyanto melanjutkan, Kejaksaan sebagai bagian dari instrumen pemerintah turut berperan aktif dalam mendukung keberhasilan program pembangunan nasional. Pemberantasan korupsi merupakan salah satu upaya yang saat ini tengah diprioritaskan oleh Korps Adhyaksa untuk mendukung pemerintah memajukan Indonesia. Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) turun dari nilai 38 pada 2018 ke 34 pada 2022. Dalam segi peringkat juga mengalami penurunan, yakni dari peringkat 89 pada 2018 menjadi peringkat 110 dari 180 negara pada 2022. Terlepas dari hal tersebut, dalam Laporan Tahunan Penindakan Korupsi pada 2022, Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut kinerja kejaksaan dalam pengembalian kerugian negara cukup baik. Kejaksaan Agung RI berhasil menangani 405 dari 597 kasus korupsi di 2022, dengan nilai kerugian negara sebesar 39,207 triliun dari total 42,747 triliun.

Secara umum, Kejaksaan Agung, Kepolisian, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengalami peningkatan jumlah kasus yang ditangani pada 2022. Peningkatan kejaksaan adalah paling tinggi, dari 371 kasus pada 2021 menjadi 405 kasus pada 2022. Terbaru, Sepanjang 2023, Bidang Tindak Pidana Khusus telah menangani beberapa perkara dengan total penyelamatan kerugian keuangan negara dan perekonomian negara diantaranya senilai sekitar Rp 29,98 Triliun, dengan penanganan perkara tindak pidana korupsi dengan rincian 1.674 perkara penyidikan, 1.462 perkara penyidikan, 1.766 penuntutan dan 1.699 eksekusi.

“Gerakan budaya anti korupsi harus terus kita galakkan. Masyarakat harus tahu apa itu korupsi. Kita semuanya harus tahu apa itu gratifikasi. Masyarakat harus menjadi bagian untuk mencegah korupsi, anti korupsi, kepantasan dan kepatutan yang harus menjadi budaya,” jelas Heriyanto.

Sedangkan Bupati Asahan Surya melalui Sekdakab Zainal Abidin Sinaga menuturkan upaya penanganan pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi telah diinisiasi oleh berbagai Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah. Inisiasi tersebut antara lain berupa pencanangan pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK dan WBBM).

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Asahan saya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kepala Kejaksaan Negeri Asahan yang telah menginisiasi kegiatan sosialisasi anti korupsi untuk kalangan mahasiswa karena para mahasiswa selain sebagai generasi penerus bangsa dan juga sebagai pelaku kontrol sosial perlu diberikan bekal pengetahuan dan akhlak yang bersih dan baik agar dapat menjadi pelopor antikorupsi di tengah-tengah masyarakat,” jelas Zainal.

Kegiatan sosialisasi anti korupsi, dengan pembicara Kasi Pidsus Kejari Asahan Chandra Syahputra, dibantu Kasi Intel Hariyanto Manurung, dengan peserta sekitar 150 mahasiswa dari Universitas Asahan, Universitas Royal, Universitas Muhammadiyah Asahan, dan Institut Agama Islam Daar Al Uluum Asahan, serta dari kalangan dosen, serta dari awak media. (a02/a19/a20)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE