TAPSEL (Waspada): Desa Somanggal Parmonangan, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, sudah masuk ke dalam peta wilayah Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Pengesahannya tinggal menunggu Peraturan Menteri Dalam Negeri.
“Tolong pak. Kami tidak mau bernasib serupa dengan saudara kami di Kecamatan Aek Bilah, Saipar Dolok Hole, Arse, Sipirok dan Muara Batangtoru. Diambil kabupaten tetangga, tanpa ada perlawanan dari pemerintah Tapsel yang sekarang,” kata Hasintongan Sitorus.
Hasintongan mewakili tokoh masyarakat, menyampaikan itu ke calon Bupati Tapsel No.1, Gus Irawan Pasaribu, yang datang Mangalap Pagomos Aspirasi (MANGOPI) di Desa Somanggal Parmonangan, Kamis (17/10/2024) malam.
Dijelaskan, dalam peta yang diterbitkan Badan Informasi Geospasial (BIG), Desa Somanggal Parmonangan telah masuk ke wilayah Madina atau tidak bagian dari Tapsel lagi. Hal ini sangat melukai hati masyarakat, apalagi tidak ada perlawanan dari Pemkab Tapsel.
Senada disampaikan Bona Harahap. Katanya, warga Desa Somanggal Parmonangan telah turun-temurun beridentitas masyarakat Tapsel. Bahkan saat pemekaran Madina di tahun 1998, desa di seberang Sungai Batang Angkola ini tetap wilayah Tapsel.
Namun sudah dua tahun ini ‘dicaplok’ masuk ke peta Madina dan tinggal menunggu pengesahan pemerintah pusat. Seluruh masyarakat Desa Somanggal Parmonangan sangat kecewa dengan kepemimpinan Tapsel saat ini, karena membiarkannya begitu saja.
Kepada Gus Irawan yang di Pilkada Tapsel maju berpasangan dengan Jafar Syahbuddin Ritonga, masyarakat Desa Somanggal Parmonangan menaruh harapan besar. Menjaga dan melindungi mereka agar tetap bagian dari Kabupaten Tapanuli Selatan.
“Pemimpin sekarang sudah tidak perduli kepada kami. Terbukti dengan tidak adanya upaya ntuk mempertahankan kami agar tetap bagian dari Tapsel. Kami siap perjuangkan pak Gus dan Syahbuddin menang Pilkada agar kami dapat dibantu,” tegas warga.
BAGUSI TAPSEL
Menyikapi ini, Gus Irawan Pasaribu ikut prihatin dengan konidis warga Desa Sumanggal Parmonangan. Mantan Ketua Komisi VII DPR RI ini menegaskan, membagusi Tapsel adalah misi utamanya maju di Pilkada. Termasuk mencarikan solusi terhadap masalah yang dialami warga.
“Saya sudah keliling Tapsel, menjemput dan mengumpul aspirasi warga. Ternyata benar hasil survey akademisi yang menyebut Tapsel sedang tak baik baik saja. Sehingga harus segera dibagusi agar bisa kembali bangkit,” terangnya.
Terkait Desa Sumanggal Parmonangan yang dalam peta BIG sudah masuk wilayah Madina. Gus tegaskan bahwa ini menjadi prioritas untuk dituntaskan, apabila ia dan Jafar Syahbuddin diamanahkan rakyat menjadi Bupati dan Wakil Bupati Tapsel.
“Ini pasti menjadi prioritas perhatian kita. Semoga petanya belum di sahkan Kemendagri. Mohon doa dan dukungan saudaraku semua. Satukan hati dan pilihan untuk menangkan nomor satu.Kita bagusi Tapsel,” ungkapnya.
Wilayah Tapsel Hilang
Sebelumnya, mantan Bupati Tapsel Syahrul M. Pasaribu yang mendampingi rombongan BAGUSI mengatakan, berdasarkan data diperoleh, sudah hampir 15.755 hektar wilayah Tapsel yang hilang dan berpotensi hilang selama dua tahun ini.
Menurut Peraturan Daerah (Perda) nomor 5 tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah, Tapsel memiliki luas 435.535 Ha. Namun dalam dua tahun terakhir, luasnya berkurang 15.755 Ha sehingga menjadi 419.780 Ha.
Pengurangan terjadi akibat tidak adanya kepedulian Pemkab Tapsel mempertahankannya. Sehingga 1.102 Ha tanah Tapsel di Kecamatan Aek Bilah dan 2.290 Ha di Kecamatan Saipar Dolok Hole, Arse dan Sipirok berpindah ke Kabupaten Tapanuli Utara.
Hilang dan berpindahnya tanah Tapsel dengan total luas 3.392 Ha ini juga telah disahkan dalam Permendagri Nomor 20 tahun 2022.
Kemudian 329 Ha tanah Tapsel di Kecamatan Batangtoru dan 2.287 Ha di Kecamatan Muara Batangtoru berpindah ke Kabupaten Tapanuli Tengah.
Hilang dan berpindahnya tanah Tapsel dengan total luas 2.616 Ha ini juga telah disahkan dalam Permendagri No.136 tahun 2022.
Ancaman terbesar lagi, 4.489 Ha tanah Tapsel di Kecamatan Angkola Sangkunur, 4.415 Ha di Angkola Selatan, 368 Ha di Tantom Angkola dan 375 Ha di Sayurmatinggi akan pindah ke Kabupaten Mandailing Natal.
Badan Informasi Geospasial (BIG) telah memasukkan lahan wilayah Tapsel dengan total luas itu ke peta wilayah Kabupaten Madina. Hanya saja, Permendagri yang mengaturnya belum terbit.
‘Untuk mempertahankan kedaulatan wilayah Tapsel, mari kita kompak satukan tekad memilih pemimpin yang peduli rakyat. Saya yakin pak Gus dan Syahbuddin memiliki kriteria kepedulian yang pro pada rakyat Tapsel,” terang Syahrul Pasaribu. (a05)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.