TAPSEL (Waspada): Guna menghimpun saran dan masukan untuk memperkaya visi misi bidang keagamaan, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gus Irawan Pasaribu dan Jafar Syahbuddin Ritonga (BAGUSI) bersilaturahmi dengan ulama kecamatan se Kabupaten Tapanuli Selatan.
Silaturahmi dan diskusi itu digelar di Resto Natama Hotel Padangsidimpuan, Sabtu (20/9/2024), itu diadakan Yayasan Haji Hasan Pinayungan yang salah satu pendirinya adalah Gus Irawan Pasaribu.
Dimaksudkan untuk meminta masukan dan saran terhadap penyempurnaan visi misi Paslon BAGUSI dalam mewujudkan Tapsel Kembali Bangkit.
Hadir Paslon Bupati dan Wakil Bupati Gus Irawan Pasaribu dan Jafar Syahbuddin Ritonga, mantan Bupati Tapsel Syahrul M. Pasaribu, anggota DPRD Tapsel Abdul Basith Dalimunthe dan Rocky A.P Gultom, pendiri yayasan lainnya Lisliwati Pasaribu dan Jhon Sujani Pasaribu, serta seratusan ulama.
Acara diawali sambutan Syahrul Pasaribu mewakili pendiri yayasan. Menjelaskan latar belakang Gus Irawan mencalon Bupati Tapsel didasari atas banyaknya keluhan masyarakat. Juga fakta tentang terjadinya perlambatan pembangunan di tiga tahun belakangan.
Maka pada rapat keluarga besar Yayasan H. Hasan Pinayungan tanggal 4-5 Mei 2024 yang dipimpin abang tertua Prof. Dr. Bomer Pasaribu, disepakati dan meminta Gus Irawan bersedia dicalonkan di Pilkada Tapsel 2024.
Dua hari kemudian di Rakornas Partai Gerindra, Ketua Umum Prabowo Subianto yang juga Presiden RI terpilih melalui Ketua Harian DPP, Prof. Dr. Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan perintah penugasan partai kepada Gus Irawan untuk ikut di Pilkada Tapsel.
Fakta perlambatan pembangunan, antara lain dapat dilihat banyaknya infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak dan diabaikan. Serapan anggaran tidak maksimal, sehingga menimbulkan SiLPA ratusan miliar setiap tahunnya. Yakni tahun 2021, 2022, 2023 dan ditahun 2024 inipun diperkirakan keadaan serupa juga terjadi.
“Kepada Paslon BAGUSI, bila menang di Pilkada dua bulan mendatang, diharap dapat memberbaiki keadaan Tapsel ini,” kata Syahrul Pasaribu yang juga Sekretaris Wantim Golkar Sumut.
SedangkanGus Irawan Pasaribu dalam sambutannya mengatakan, Paslon BAGUSI memiliki visi “Tapsel yang Maju dan blBerkarakter Unggul, Sehat, Cerdas, dan Sejahtera Menyongsong Indonesia Emas 2045”.
Visi itu kemudian dijabarkan dalam lima misi yang disebut Panca Cita. Pertama, perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, sarana air bersih, listrik desa (jaringan PLN) dan jaringan telekomunikasi.
Kedua, peningkatkan pendapatan masyarakat. Ketiga, penciptaan kualitas sumber daya manusia yang unggul, sehat dan cerdas
Keempat, reformasi birokrasi dan pelayanan publik. Kelima, perbaikan prasarana dan sarana lingkungan permukiman yang asri dan berkelanjutan
“Dari lima poin misi tersebut. Peran para ulama dimasukkan di cita ketiga, penciptaan kualitas sumber daya manusia yang unggul, sehat dan cerdas,” kata Gus Irawan.
Lebih lanjut dikatakan, apabila terpilih bersama Syahbuddin Pilkada nanti, mereka bertekad melakukan berbagai perbaikan. Seperti merasionalisasi struktur APBD yang lebih pro-rakyat.
Contohnya APBD 2024 yang sekarang. Belanja Modal hanya 16,26 persen atau Rp278 miliar dari Rp1,7 Tiriliun rencana keseluruhan Belanja Daerah. Itupun sampai akhir Agustus kemarin baru terlaksana 7,54 persen atau Rp20 M lebih.
“Memperbaiki hal-hal seperti ini lah antara lain yang menjadi tugas kami ke depan. Sehingga Belanja Modal yaitu program pembangunan yang langsung dinikmati masyarakat, jumlahnya dapat ditingkatkan serta pelaksanaannya diupayakan tepat waktu dan tepat sasaran,” jelas Gus.
Peran ulama di tengah masyarakat bila diberdayakan, cukup banyak membantu pemerintah dalam membentuk karakter yang lebih baik dan religius. Kemudian menghindarkan masyarakat dari hal-hal tak terpuji.
Karena itu, Paslon BAGUSI Tapsel meminta saran dan masukan dari ulama, untuk memperkaya visi misi Gus dan Syahbuddin di pencalonan Pilkada tahun 2024.
Pada diskusi itu, para ulama memberi banyak saran dan masukan. Seperti halnya dukungan pemerintah daerah terhadap pengembangan usaha pondok pesantren.
Ustadz Arkan Harahap dan Amran Siregar menceritakan, sinergitas dan perhatian Pemkab Tapsel selama 10 tahun dipimpin Syahrul terhadap sektor sosial keagamaan, sangat baik. Para ulama diberi insentif dengan tujuan agar lebih bersemangat mengembangkan syiar Islam di tengah masyarakat.
Pemberian insentif kepada guru mengaji di desa, bilal mayit, P3N, nazir dan imam masjid agar tetap dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan. Selain iru, mereka juga meminta agar penggali kubur dimasukkan dalam penerima insentif.
Sementara para ustad dan ustadzah dari berbagai pondok pesantren, meminta manajemen usaha seperti halnya di Pesantren Darul Musyid yang dipimpin Jafar Syahbuddin bisa diterapkan ke semua pesantren di Tapsel.
Pada intinya, para ulama memberikan saran dan masukan yang sangat baik apabila Gus dan Syahbuddin terpilih di Pilkada 27 Novmeber nanti.
“Pak Gus dan pak Syahbuddin, tolong jangan lupakan ulama pada saat sudah menjabat nanti,” pinta Ustadz Arkan.
Menanggapi itu, Gus mengaku telah mencatatnya dan akan melaksanakan semua saran-saran tersebut. Khusus peningkatan insentif, akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Sedangkan calon Wakil Bupati Syahbuddin mengatakan, harapan pimpinan pondok pesantren untuk meningkatkan UMKM di lingkungan pondok pesantren, akan jadi perhatian prioritas.
“Bilamana nantinya kami terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Tapsel. Yakinlah, ini menjadi prioritas kami,” ujarnya. (a05)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.