MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS, Hendro Susanto (foto) prihatin atas insiden bocornya atap tempat pertandingan (venue) Pekan Olaharga Nasional (PON) XXI di GOR Futsal Disporasu, Deli Serdang.
“Bocornya atap venue PON pada hari Senin kemarin, sungguh tidak kita harapkan, sehingga pertandingan futsal antara Sumut dan DKI Jakarta terpaksa ditunda sementara,” kata Hendro, Selasa (3/9).
Anggota dewan Dapil Sumut 12 Binjai Langkat itu merespon bocornya atap venue di GOR Futsal di Deli Serdang, sehingga air hujan membasahi lapangan dan membuat pertandingan futsal putra PON XXI Aceh-Sumut terpaksa diberhentikan sementara.
Terlihat, berdasarkan pantauan ada beberapa ember dan tong sampah diletakkan di tengah untuk menampung air hujan.
Menyikapi hal itu, Hendro Susanto, yang juga anggota Komisi E DPRD Sumut, itu merasa prihatin dengan kejadian itu, dan sejak awal dewan sudah kritis ke pihak terkait agar betul-betul dipastikan venue cabor PON siap dan layak serta aman.
“Sejak dimulainya beberapa pertandingan cabang olahraga (Cabor) PON di Sumut sebagai tuan rumah PON XXI bersama Aceh, salah satu di antaranya yakni futsal, semula kami di DPRD Sumut dalam menjalankan tupoksinya sudah mengingatkan ke PB PON Sumut,” ujarnya.
Yakni, jangan terjadi kejadian yang memalukan, pastikan venue layak digunakan, venue aman, dan berikan pelayanan yang baik pada atlet yang bertanding, official atlet, supporter dan penonton.
“Tunjukkan bahwa Sumut sebagai tuan rumah mampu memberikan servis yang terbaik pada seluruh kontingan atlet dari 38 provinsi yang bertanding di PON XXI ini,” tegasnya.
Namun kejadian bocornya atap venue PON saat dipertandingkan cabor futsal antara Sumut vs DKI pada Senin kemarin, sungguh tidak kita harapkan.
“Info yang kami terima, saat pertandingan kemarin, Panpel tidak sigap untuk segera memperbaiki bocornya atap venue PON di Gedung Serbaguna,” ujarnya.
Karenanya, Hendro meminta Pengurs Besar PON untuk segera melakukan evaluasi dan agar hal ini jangan terulang lagi.
Hal itu terjadi karena masih adanya ditemukan venue yang belum selesai pekerjaannya, dan belum dicoba untuk mengetahui apakah sudah sesuai standar keamanan dan layak digunakan untuk pertandingan cabor PON.
“Kejadian ini yang kami tentu telah membuat kita malu sebagai tuan rumah, belum lagi kami dapatkan informasi bahwa menu makanan buat atlet terkesan kurang layak. Kita minta PB PON dan Pj Gubsu segera mengevaluasinya agar tidak terulang kembali di hari esoknya,” pungkas Hendro. (cpb)