MEDAN (Waspada): Penjabat (Gubsu) Agus Fatoni, mendapat protes dari rakyat Sumut, karena sikapnya yang tidak netral dalam pelaksanaan Pilkada Sumut. Walaupun bukan berasal dari daerah ini, tapi Agus Fatoni, diminta jangan merusak iklim politik di Sumut. Karena masyarakat bisa marah kepadanya.
Selasa (27/8), ratusan masyarakat Sumut yang terdiri dari sejumlah elemen, menggelar aksi unjukrasa di Kantor Gubsu. Mereka memprotes sikap Pj. Gubsu Agus Fatoni, yang dinilai tidak netral atau melakukan cawe-cawe kepada salah satu bakal calon Gubsu. Indikasi sikap Agus Fatoni ini sudah terlihat, yakni dengan dia membawa bakal calon Gubsu itu berkeliling ke sejumlah kabupaten/kota.
Juru bicara massa Khairil Amri menyebutkan, Agus Fatoni bukanlah pemimpin yang baik. Dia telah melakukan kegiatan terlarang, karena berpihak kepada salah satu bakal calon Gubsu, wakni Bobby Nasution, yang saat ini menjabat Walikota Medan.
Khairil Amri menyebutkan beberapa indikasi cawe-cawe Agus Fatoni kepada Bobby Nasution. Yakni lewat sejumlah kegiatan yang berlangsung di sejumlah kabupaten/kota. Umumnya kegiatan yang dilakukan dibungkus dengan kegiatan sosialisasi PON. Seperti kegiatan di Langkat, Batubara, Ashan, dan lainnya. “Malah acara HUT Kota Tebingtinggi, foto Walikota Medan bersebar di sana,” katanya.
Bukti lain yang juga mencolok, kata Khairil Amri, adalah saat Pemprovsu melakukan kegiatan sosialisasi PON di Batubara. Di sana, Pemprovsu mengundang Walikota Medan Bobby Nasution. Untuk mengelabui masyarakat tentang cawe – cawe Pj.Gubsu, Walikota Medan diundang dalam kapasitas Tokoh Pendidikan. “Nampak kali (undangannya) dipaksakan. Tokoh Pendidikan apa dia ?,” sebutnya.
Dengan prilaku seperti itu, massa pengunjukrasa mengaku bahwa rakyat Sumut merasa telah dicurang oleh Agus Fatoni. “Ingat, anda bukan orang Sumut. Anda hanya pendatang. Karenanya jangan buat kisruh, anda harus netral,” kata Kairil Amri.
Karena itu, massa aksi menuntut Agus Fatoni, untuk mulai hari ini juga menghentikan tindakan cawe-cawe politik. Kemudian, sebagai Pj. Gubsu, Agus Fatoni harus bersikap netral dalam Pilkada Sumut. Agus Fatoni juga diminta tidak menyakiti hati rakyat Sumut.
Tidak percaya
Sementara itu, Plh. Kakan Kesbangpol Sumut Hendra Dermawan Siregar, yang hadir mewakili Pj.Gubsu, berusaha menjelaskan kepada pengunjukrasa. Sayangnya, apa yang disampaikannya tidak dipercayai massa aksi. Karena yang disampaikannya sangat normatif dan tidak sesuai fakta yang sebenarnya.
Hendra Siregar menyebut bahwa sudah beberapa aturan yang melarang ASN untuk berpolitik praktis, dan harus bersikap netral pada Pemilu. Baik itu UU tentang ASN, maupun Peraturan Pemerintah (PP) tentang Disiplin ASN. “Bahkan Pj.Gubsu juga sudah mengeluarkan SE tanggal 11 Juli 2024 tentang Pedoman Netralitas ASN,” katanya.
Tentang tuduhan cawe-cawe yang dilakukan Pj.Gubsu, dijawab Hendra, dengan memberikan tantangan kepada massa aksi. Dia meminta pengunjukrasa membuktikannya, karena sampai saat ini belum ada buktinya. “Sedangkan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di daerah, tidak ada kaitannya dengan Pemprovsu. Yang membuat undangannya adalah bupati dan walikota,” katanya, sembari menyatakan siap untuk didatangi massa aksi kembali, bila dapat membuktikan keterlibatan Pemprovsu, dalam kegiatan di daerah. (m07)
Waspada/zul harahap
Unjukrasa masyarakat Sumut di depan Kantor Gubsu, memprotes cawe-cawe Pj.Gubsu Agus Fatoni.