MEDAN (Waspada): Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dilakukan oleh tim dosen Universitas Negeri Medan (Unimed) membantu kelompok petani tambak Paloh Hiu di Kelurahan Belawan 1, Kecamatan Medan Belawan untuk meningkatkan produksi hasil budi daya ikan yang memiliki nilai ekonomi tinggi salah satunya melalui budidaya jenis ikan kakap putih atau dikenal dengan ikan Barramundi.
Dari hasil survei yang dilakukan terdapat banyak lahan tambak di Kelurahan Belawan 1 yang tidak optimal pemanfaatannya bahkan tidak dimanfaatkan sama sekali sehingga berpeluang untuk dikembangkan budidaya ikan Barramundi yang memiliki nilai ekonomis tinggi di pasaran.
Dilatarbelakangi kondisi tersebut, tim dosen Unimed berinisiatif menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat petani tambak di daerah tersebut untuk membudidayakan ikan Barramundi dengan menerapkan teknologi modular yaitu teknik budidaya ikan dengan melakukan beberapa fase yaitu fase pendederan, fase pembesaran mula (sarmula) dan fase pembesaran akhir (Sarkhir).
Kegiatan pengabdian ini mengunakan metode survei, edukatif, partisipatif, dan persuasif yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu. Pertama penyuluhan tentang teknik budidaya ikan kakap putih yang dilakukan secara modular mulai dari pendederan sampai panen.
Kedua penyuluhan tentang analisa usaha kakap putih, dan ketiga penyampaian informasi mengenai teknik pemasaran hasil panen menggunakan media teknologi informasi.
Kegiatan program kemitraan ini di ketuai oleh Erita Astrid, S.T., M.S yang merupakan dosen di program studi Teknik Elektro. Sedangkan anggota yang terlibat pada kegiatan ini adalah Reni Rahmadani, S.Kom., M.Kom yang merupakan dosen dari Prodi Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer dan Lia Maharani Lubis, S.Pd. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan beberapa orang mahasiswa yang berasal dari program studi Teknik Elektro, Unimed dan ikut disaksikan oleh Tim Pendamping dari LPPM Unimed.
Ketua PKM Unimed Erita Astrid, S.T., M.S mengatakan, selain memberikan penyuluhan terkait dengan teknik budi daya ikan Barramundi, tim pelaksana kegiatan juga ikut menyumbangkan bibit ikan Barramundi sebanyak 1500 ekor pada 24 April 2024. Kemudian tanggal 3 Juli 2024 , tim kembali turun ke lokasi melihat perkembangan ikan tersebut dan ternyata hasil ikan yang dibudidayakan dengan menerapkan teknologi modular berkembang cukup baik.
Ikan -ikan tersebut memiliki ukuran yang lebih besar dibanding ikan yang teknik budidayanya dilakukan menggunakan metode konvensional. Informasi yang didapatkan dari petani tambak Paloh Hiu bahwasanya ikan tersebut siap dipanen pada saat usianya telah mencapai 6 (enam) atau 7 (tujuh) bulan.
Para petani tambak juga menyampaikan terima kasih dengan adanya kegiatan seperti ini dari UNIMED dan juga penyampaian informasi yang mereka dapatkan dari kegiatan ini sangat membantu dalam meningkatkan wawasan mereka mengenai budi daya ikan Barramundi yang optimal.
“ Dengan kegiatan seperti ini diharapkan hasil kegiatan ini dapat meningkatkan taraf perekenomian mereka,”ungkap Erita Astrid. (h02)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.