BLANGPIDIE (Waspada): Belasan hektar areal pertanian padi penduduk dalam 2 desa, masing-masing Desa Ujung Tanah dan Desa Ladang Tuha I, Kecamatan Lembah Sabil, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), terancam gagal panen.
Ancaman gagal panen pada tanaman hajat hidup penduduk yang memasuki masa pembiakan (umur tanaman kisaran 45 hingga 50 hari) paska tanam tersebut, terjadi dikarenakan tanaman padi warga setempat, terus menerus direndam banjir luapan muara Suak Mirah (perbatasan Desa Ujung Tanah dengan Desa Ladang Tuha I). Meluapnya muara Suak Mirah itu, dikarenakan mulut muara tersumbat tinggi. Sehingga, air tidak bisa lagi mengalir ke laut.
Dari keterangan sejumlah warga tani dalam 2 desa itu, kondisi itu terjadi tiap musim tanam. Ragam usaha dilakukan warga tani untuk menyelamatkan tanaman padi mereka dengan membuka mulut muara secara manual juga pernah dilakukan agar banjir luapan segera surut. “Ini penyakit tiap musim tanam, yang selalu dirasakan warga tani di kawasan ini,” ungkap Ramaya, Keujruen Blang (Ketua Adat Sawah) Desa Ujung Tanah. Senin (1/7).
Namun lanjutnya, karena tinggginya sumbatan pasir dan bebatuan besar di mulut muara, pekerjaan manual sangat tidak efektif. Ditambah lagi, kondisi gelombang sering berubah-rubah. Sehingga, belum sempat mulut muara terbuka, mulut muara kembali tersumbat akibat hantaman gelombang. “Untuk menyelesaikan penyakit ini, kita butuh alat berat untuk mengeruk mulut muara ini. Kalau pekerjaan manual tenaga manusia, jelas tidak mungkin,” katanya.
Warga tani juga aparatur dalam 2 desa itu juga mengaku, kondisi ini sudah berulang kali dilaporkan ke pihak terkait. Diantaranya Muspika Lembah Sabil, Distanpan Abdya dan BPBK Abdya. Namun laporan mereka tidak dan belum direspon. “Sudah sering kita laporkan. Namun hingga saat ini tidak ada respon sama sekali,” sebut Fauzan Adami, Kades Ujung Tanah.
Akibatnya, kondisi tanaman padi penduduk saat ini kian mengkwatirkan. Bahkan menurut pengakuan warga tani, musim tanam tahun lalu, areal kawasan itu gagal panen. Hal itu terjadi dikarenakan tanaman padi tidak berkembang, akibat selalu direndam banjir luapan, hingga tanaman padi mati total. “Musim tanam tahun lalu, areal kawasan ini gagal panen,” kata Mawardi, salah seorang warga tani setempat.
Terkait masalah itu, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, Hendri Yadi SP, dimintai tanggapannya mengatakan, hari ini Senin (1/7), pihaknya akan turun ke lokasi, guna mengecek dan mempelajari teknis di lapangan, bagaimana cara penanggulangan nantinya. “Hari ini kita turun ke lapangan. Kita pelajari dulu sumber masalah, juga teknis penanganannya,” ujarnya.(b21)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.