IDI (Waspada): Sebanyak 305 jamaah calon haji (calhaj) asal Kabupaten Aceh Timur siap diterbangkan ke Tanah Suci. Para Dhuyufurrahman dari daerah penghasil ikan ini akan bergabung dengan 80 jamaah calhaj dari Kota Banda Aceh dalam Kelompok Terbang (Kloter) 10.
Sesuai jadwal, jamaah calhaj dari dua kabupaten/kota itu diterima di Asrama Haji Embarkasi Aceh (BTJ) Jumat (7/6) sekira pukul 08.00. Sehari kemudian akan diterbangkan ke Tanah Suci melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blangbintang, Aceh Besar, menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (8/6) sekira pukul 06:05.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kankemenag Aceh Timur, H. Muzakir, S.Sos.I, MA, dikonfirmasi Waspada.id, Kamis (6/6) menjelaskan, pemberangkatan jamaah calhaj akan dilepas Pj Bupati Aceh Timur Ir Mahyuddin M.Si, di Masjid Agung Darussalihin Idi, sekira pukul 20.30 (tadi malam–red).
“Dalam rombongan calhaj jemaah tercatat jamaah termuda yakni Sarah Dara Fhonna binti Nasruddin dengan usia 19 tahun asal Ketapang Mameh, Idi Rayeuk. Sedangkan jamaah calhaj tertua yaitu Saudah Gapi binti M Saleh dengan usia 91 tahun asal Paya Dua, Peudawa,” sebut H Muzakir.
Selain 385 jamaah calhaj, dalam kloter ‘asyarah’ ini juga diikutkan lima petugas kloter yaitu satu orang ketua kloter, satu orang pembimbing ibadah dan tiga paramedis. “Bahkan di dalam kloter juga ikut tiga Petugas Haji Daerah (PHD) yang direkrut Pemerintah Aceh untuk membantu jamaah haji sejak pemberangkatan hingga pemulangan nantinya,” urai H. Muzakir.
Disinggung jamaah calhaj tidak layak terbang, dia menyebutkan seluruh jamaah asal Kabupaten Aceh Timur layak terbang, namun dirinya tidak memungkiri adanya jamaah lanjut usia (lansia) dan jamaah dengan risiko tinggi (risti). “Calhaj risti sebanyak 30 orang dan calhaj lansia di atas 60 tahun berjumlah 119 orang,” tutur Muzakir.
Sementara Kepala Kankemenag Aceh Timur, H Salamina, S.Ag, MA, terpisah juga mengimbau jamaah calhaj nantinya sering-sering minum dan menjaga pola makan, sehingga tetap sehat. “Suhu panas semakin naik di Arab Saudi, sehingga jamaah harus sering-sering minum,” katanya.
Soal isi koper, mantan Kakankemenag Aceh Utara ini berharap jamaah tidak perlu membawa pakaian dengan jumlah yang banyak, tetapi secukupnya. “Untuk baju gamis jamaah dapat membeli nantinya di Tanah Suci. Jika terlalu banyak pakaian yang dibawa dari tanah air, maka tidak ada tempat untuk mengisi pakaian yang dibeli di Arab Saudi, karena berat koper bagasi tidak diperkenankan melebihi 32 kilogram,” terang H Salamina. (b11).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.