SINGKIL (Waspada): Masyarakat Aceh Singkil yang berdomisili di Kecamatan Singkil dan Kecamatan Kuala Baru, Senin (20/5), menggelar aksi protes mendesak Pemerintah Aceh agar segera melanjutkan pembangunan jalan Kilangan-Kayu Menang-Kuala Baru.
Lantaran, jalan yang menghubungkan Desa Kilangan Kecamatan Singkil dengan Desa Kayu Menang Kecamatan Kuala Baru itu, kerap tergenang banjir.
Akibatnya masyarakat sering tidak dapat melintas dan terkendala hendak melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai Abdi Negara, karena kedalaman air yang merendam ruas jalan Provinsi Aceh itu cukup dalam.
Aksi protes yang diikuti masyarakat serta para PNS dan pegawai honor itu mereka lakukan persis dilokasi ruas jalan yang terendam banjir, sembari menyanyikan lagu wajib “Bagimu Negeri” di momen Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) tersebut.
Di samping menyanyikan lagu wajib perjuangan, para PNS turut membantu kendaraan roda 2 yang hendak lewat, karena kesulitan melintasi genangan air dengan bebatuan hidup, yang kerap menyebabkan pengendara terjatuh, dan mengancam nyawa mereka.
Dalam orasinya Camat Kuala Baru Mansurdin menyampaikan, meski terlihat hanya terendam banjir, namun jalan ini sangat berbahaya dan mengancam jiwa pengendara yang melintas.
Karena jalan Kilangan yang menghubungkan Desa Kayu Menang dan Kuala Baru ini, sejak dibuka, tidak pernah lepas dari ancaman banjir air laut dan air sungai.
“Di momen Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ini, kami berharap dapat mengetuk pintu hati para pejabat, mengetuk hati para pengambil kebijakan,” cetus Mansurdin.
Kami semua abdi negara, PNS dan tenaga honor, yang ingin mengabdikan diri untuk masyarakat.
Tapi apa yang kami dapat, fasilitas dan sarana jalan terus terendam banjir dan sulit kami lalui. Dan pejabat Pemerintah Aceh maupun Ketua DPRA yang hadir cuma hanya sekedar melihat-lihat saja. Ini tanggung jawab siapa, tapi tanggung jawab bersama, keluhnya.
“Gubernur, Ketua DPRA, Kepala Bappeda tolong jangan anak tirikan kami. Perbaikilah jalan kami,” tegas Mansurdin yang mendapat sorakan dan dukungan dari pegawai lainnya.
Pegawai yang ingin disiplin bertugas kejar target, tapi sampai dijalan ini selalu terhadang ancaman banjir.
“Kami tidak memberontak, tapi kami hanya meminta hati nurani para petinggi Aceh agar mendengarkan keluhan kami,” cetus Mansurdin. (B25)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.