JAKARTA (Waspada): Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Utara Mohd. Nezar Djoeli akan maju sebagai bakal calon wali kota Medan pada Pilkada 27 November 2024.
Dengan majunya tokoh politisi Sumut ini, tidak boleh dipandang remeh bahkan diprediksi akan menjadi si “kuda hitam” di kontestasi pilwalkot Medan tersebut dan bisa menjadi pemenang.
Hal ini terungkap pada bincang tipis-tipis di Channel Tale trias info, dipandu host ternama Erman Tale Daulay, di Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Bung Nezar sapaan akrabnya mengaku optimis menang di Pilkada kota Medan. Apalagi ia mengusung pembangunan keberlanjutan. Termasuk sektor pembangunan jalan tol dalam kota, UMKM, pendidikan, dan kesehatan.
“Saya melihat peluang adanya 4 kursi PSI di DPRD Kota Medan, maka sangat sayang tidak dimanfaatkan, kendati belum cukup harus berkoalisi dengan partai lain, kita maju apalagi kita melihat saat ini kota Medan kekurangan tokoh,” kata Nezar Djoeli saat bintang tamu di bincang tipis-tipis tersebut.
Apalagi tokoh-tokoh lama sudah habis, bahkan tidak ada tokoh baru yang maju muncul menjadi wali kota.
“Maka dengan adanya peluang ini dan PSI ada 4 kursi saya mencoba menawarkan diri saya, gagasan dan Partai saya, untuk dapat diterima di masyarakat, melalui gerakan yang kami ramu untuk mencalonkan saya walikota Medan 2024-2029 nanti. Kemudian dengan adanya pembangunan yang harus kita lanjutkan dari pemerintah sebelumnya,” ucapnya.
Apalagi, tambahnya, di kota Medan masih banyak yang perlu diberlakukan. “palagi dengan masuknya pemerintah pak Prabowo-Gibran ini merupakan tantangan bagi saya. Bagaimana nanti saya dapat peran memberikan sumbangansih pemikiran, tenaga, waktu bahkan materil untuk pembangunan kota Medan,” sambungnya.
“Ril-nya saat ini, dimana saya melihat kemacetan di kota Medan sangat kronis. Mohon maaflah, jangan sampai kemacetan ini menghambat roda ekonomi masyarakat, solusinya dengan menciptakan tol dalam kota, yang kita ambil dari program strategis nasional yang akan di mechingkan dengan APBD Kota Medan. Dan ini salah satu program unggulan saya nanti,” lanjutnya.
Disoal cara meyakinkan pemilih kota Medan Nezar mencontohkan pada Pilpres yang dimenangkan Prabowo-Gibran mereka mempunyai program makan siang gratis. “Kita akan membuat UMKM di kota Medan menjadi hidup dengan mengerjakan apa yang menjadi perencanaan presiden dalam memberikan makan siang gratis pada anak-anak sekolah. Jadi UMKM harus digairahkan dengan diberikan anggaran tersebut melalui UMKM,” paparnya.
Tetapi, menurutnya, jangan dikelola sekelompok tertentu untuk mengambil keuntungan pribadi ini salah satu membangun ekonomi kemasyarakatan dan linier dengan kebijakan pusat.
“Kemudian nanti dalam pemerintah kita, kita akan selalu mempermudah masyarakat, termasuk kepengurusan izin usaha UMKM dan lainnya. Terkait pelayanan publik kita buat sistem pelayanan satu atap untuk mempermudah urusan seluruh masyarakat,” jelasnya.
Terkait sektor kesehatan ia mengaku terus berupaya memperbaikinya. “Kemarin saya membaca pak Jokowi menghapus sistem kelas di BPJS, ini merupakan terobosan pemerintah pusat dalam melayani rakyatnya. Apalagi peraturan bahwa kalau masyarakat Kabupaten/kota kalau sudah lebih dari 95 persen penduduknya membayar iuran BPJS maka untuk pasien berobat hanya menunjukkan KTP saja. Nah, ini harus kita tekankan kepada rumah sakit agar lebih memanusiakan manusia dan tidak ada pembatasan bagi orang yang sedang berobat di rumah sakit dan ini harus berlaku di seluruh kota Medan,” sebutnya.
Disoal PSI sebagai partai anak muda bagaimana bisa menjadikan anak muda sebagai sentral pembangunan ke depan, menurutnya tetap diperankan untuk membangun jalannya kota Medan. “Sebagai contoh anak-anak muda yang memiliki kecerdasan kita letakkan di dewan kota, diposisi komisaris di perusahaan daerah dengan ketentuan mereka yang memiliki kecerdasan dan intelektual yang tinggi dengan melalui fid and proper tes yang disiapkan tanpa ada transaksional. Intinya, kita tetap berharap kepada Allah diberikan jalan mudah dalam pencalonan Balon walikota Medan ini,” ujarnya.
“Kemudian kita mengajak masyarakat ayoklah kita tinggalkan proses transaksional karena ini proses pembodohan bagi rakyat Indonesia khususnya kota Medan. Kalau kita tetap berpikiran transaksional jangan berharap muncul pemimpin yang baik dan bersih,” tutupnya.(a13)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.