DELISERDANG (Waspada): Tokoh masyarakat Sumatera Utara Rajamin Sirait,SE berpendapat pihak pengelola bandara dalam hal ini PT Angkasa Pura Aviasi (AVI) untuk lebih waspada. “Perlu lebih waspada lagi, sindikat narkoba mencoba menjadikan Bandara Internasional Kualanamu sebagai tempat pengiriman,” kata Rajamin Sirait kepada Waspada, Minggu (12/05/2024).
Komentar Rajamin Sirait, terkait penggagalan penyelundupan narkotika diduga jenis sabu seberat 25 Kg lebih atau 25.488 gram yang dilakukan petugas aviation security (Avsec) dalam sehari di Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Rabu (08/05/2024). “Itu penggagalan penyelundupan narkotika yang sangat luar biasa,” paparnya.
Disebutkan Rajamin Sirait, apa yang dilakukan petugas Avsec di KNIA dalam menggagagalkan penyelundupan barang terlarang seperti sabu itu patut diapresiasi. Karena ribuan generasi penerus bangsa akan terselamatkan dari bahaya ancaman narkotika.
Oleh karenanya, sangatlah pantas dan layak petugas yang berhasil menggagalkan narkotika itu mendapatkan penghargaan (reward), di instansi tempatnya bernaung. “Coba bayangkan 25 Kg lebih sabu dan enam tersangkanya berhasil diamankan. Ini keberhasilan yang sangat luar biasa,”jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, enam calon penumpang dari dua pesawat yang berbeda diamankan di KNIA,Rabu (08/05/2024). Keenam yang diamankan terpisah dalam sehari itu, berusaha menyelundupkan 25 Kg lebih sabu.
Berawal dari diamankannya tiga calon penumpang pria berinisial FR,30 JF,29 dan TF,31 membawa 12 bungkus diduga narkotika ditaksir 6 Kg di area pemeriksaan keberangkatan penumpang, Rabu (8/5/2024) sekira pukul 05:20.
Ketiga calon penumpang pesawat itu merupakan warga Aceh akan terbang dari Kualanamu menuju Lombok yang akan transit di Jakarta.
Selanjutnya, petugas Bandara Internasional Kualanamu telah berkoordinasi dengan pihak Satresnarkoba Polresta Deliserdang untuk dilakukannya serah terima agar dapat diproses lanjut.
Berselang beberapa jam kemudian, kembali dilakukan penangkalan sebanyak 95 bungkus yang diduga narkotika dibawa oleh tiga orang calon penumpang wanita berinisial MS,IN,AC,pukul 09:10 dengan barang bukti diduga sabu ditaksir 19 Kg lebih.
Informasi lain diperoleh, pengggalan penyelundupan sabu dengan barang bukti 25 Kg lebih atau 25.488 gram merupakan yang terbesar sejak KNIA dioperasikan 25 Juli 2013 dan diresmikan Presiden RI saat itu Susilo Bambang Yudhoyono. (a13)