Scroll Untuk Membaca

Medan

Penggiat Masyarakat Cinta Alquran Sumut Minta Selamatkan Nilai MTQ

Penggiat Masyarakat Cinta Alquran Sumut Minta Selamatkan Nilai MTQ

MEDAN (Waspada): Pimpinan Pondok Pesantren Madrasah Alquran Fadhlul Qurro’ Sumut, Drs.Fadhlan Zainuddin, yang juga Penggiat Masyarakat Cinta Alquran Sumut, Kamis (2/5) meminta Pemko Medan selamatkan nilai Musyabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).


Hal itu disampaikannya, sekaitan pelaksanaan MTQ Tingkat Kecamatan yang pesertanya ada yang bukan dari kecamatan yang sama, tetapi warga kecamatan lain.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Penggiat Masyarakat Cinta Alquran Sumut Minta Selamatkan Nilai MTQ

IKLAN

Menurutnya dengan pelaksanaan MTQ Tingkat Kecamatan tapi pesertanya dari kecamatan lain, artinya potensi warga di kecamatan tersebut tidak diunggulkan.

“Harusnya pesertanya dari kecamatan yang sama. Bagaimana caranya? Ya direkrut diberikan bimbingan arahan. Kan ada Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Medan. Apa yang mereka lakukan? Bertahun kita sikapi tingkah laku LPTQ Kota Medan nyatanya tidak ada perubahan,” ujarnya.

Ustad Fadhlan menilai saat ini MTQ hanya dijadikan momen pajangan kejuaraan tilawah Alqur’an bukan memperjuangkan nilai suci untuk bagaimana Alquran itu dapat terbangun di seluruh pelosok desa dan dusun yang ada di Kota Medan.

Sudah jauh bergeser dengan apa yang dihajatkan dalam Mars MTQ  “Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghagur”.

Menurutnya, MTQ sebenarnya adalah sekedar anak kunci motivasi dakwah Alquran  yang seharusnya setelah MTQ akan terdata daerah mana yang minus dan surplus dalam pengembangan Alquran.

Untuk kemudian Lembaga yang disebut LPTQ harus berbuat bersama pemerintah untuk mengembangkan potensi masyarakat dimana yang terlihat kurang atau tidak berkembang dalam perhelatan Alquran.

“LPTQ Kota Medan tidak memperdulikan bagaimana potensi Alquran yang ada di Kecamatan apalagi Kelurahan. Terbukti MTQ Kecamatan terlaksana tetap dengan proses sewa menyewa pinjam meminjam peserta. Kita tetap berharap banyak kepada Wali Kota Medan agar dapat merubah tradisi buruk LPTQ Kota Medan ini dalam membina masyarakat sesuai dengan visi misi Lembaga Pengembangan tersebut.LPTQ Kecamatan dan Kelurahan semua ada namun tidak bekerja. LPTQ Kota tenang-tenang saja. Yang penting MTQ berjalan,” pungkasnya.

Terpisah Ketua LPTQ Kota Medan Drs. Palit Muda mengakui jika peserta MTQ di kecamatan berasal dari kecamatan lainnya memang dibolehkan.

“Ada juknisnya kalau peserta dari kecamatan yang berbeda dibolehkan,asalkan satu kecamatan saja di tahun ini, dibuktikan dengan KTP dan KK penduduk Kota Medan,” ujar Palit Muda.

Terkait kinerja LPTQ Kota Medan dalam pembinaan Qari dan qariah, Palit Muda juga menyampaikan pihaknya ada melakukan pembinaan qari dan qariah yang potensial dilaksanakan di gedung LPTQ setiap Minggu. Sedangkan pembinaan kepada masyarakat juga dilaksanakan di kelompok pengajian dan perwiritan.

“Untuk pembinaan bagi warga yang berpotensi jadi Qari dan qariah ada pelatihan berlangsung di kantor LPTQ sedangkan pembinaan bagi warga yang ingin memperbaiki bacaan Alquran, untuk para imam masjid maupun ibu-ibu perwiritan ada pelatih dari LPTQ Kota Medan yang datang langsung ke lembaga pembelajaran warga. Itupun terbatas dan hanya beberapa titik seperti di Waringin Medan Petisah,” pungkasnya sembari menyebutkan hal ini menyangkut pendanaan yang terbatas sehingga kegiatan juga terbatas.(m22)

Ilustrasi

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE