MEDAN (Waspada): Di Kota Medan saat ini banyak pembangunan infrastruktur jalan sehingga banyak terjadi perubahan arus. Sayangnya, perubahan-perubahan arus jalan yang terjadi menimbulkan kemacetan panjang dan akibatnya masyarakat mengalami banyak kerugian.
“Tentunya sangat merugikan kita, kita sudah kehilangan waktu, uang, dan tenaga. Selain mengalami kerugian ekonomi, psikologis juga, kita juga bisa terancam. Misalnya ibu rumah tangga yang mau mengantar atau menjemput anak yang kemudian terjebak kemacetan dengan rentang waktu yang tidak terhingga yaitu bisa 1 sampai 3 jam. Kita sudah mengalami resiko yang cukup besar. Dimana anak yang menunggu lama dikhawatirkan kenapa napa, menangis misalnya,” jelas Warga Medan Timur, Diana pada Selasa (7/11).
Diana mengungkapka kerugian lainnya yang paling terasa adalah pekerja atau pengusaha yang sudah berjanji dengan klienya karena terlalu lama menunggu bisa kehilangan klien.
Apalagi,perubahan perubahan arus jalanan di kota Medan ini katanya tidak ada sosialisasi yang jelas. Sosialisasi dinilainya sekedar saja. Apalgi sampai kapan perubahan arus juga tidak ada pemberitahuan yang jelas.
“Semua proyek yang tengah berjalan saat inipun tidak ada pemberitahuan sampai kapan selesai, kalau diberitahukan kita jadi bisa memprediksi dan mengantisipasi,” kata Diana lagi.
Ia meminta Pemerintah harus bijak dan memperhatikan kepentingan masyarakat umum. Pemerintah juga katanya harus memikirkan kerugian yang dialami masyarakat atas pembangunan yang dilakukan. Karena masyarakat di Medan ini 2 juta penduduknya. Jumlah yang cukup banyak yang hampir semuanya adalah pengguna jalan di Kota Medan ini.
Nuri, Warga Medan Sunggal juga menyayangkan tindakan pemerintah yang sepertinya tidak melakukan studi kelayakan menjalankan proyek-proyek pembangunan kota.
“Kalau melakukan apapun pembangunan, maupun perubahan apa di Kota Medan ini harus ada studi kelayakan. Ada pemberitahuan sebelumnya. Saya dari Jalan Setia Budi ke Jalan Cikditiro bisa sampai 3 jam terjebak macet, harusnya saya ikut rapat jadi tidak bisa ikut rapat. Ini akibat perbaikan jalan disejumlah ruas jalan di Medan yang tidak kunjung selesai. Jadi perlu studi kelayakan dan pemberitahuan lebih dini wajib dilakukan ke masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, saat ini baru saja terjadi Perubahan arus lalu lintas diberlakukan Pemko Medan melalui Dinas Perhubungan, sehingga membingungkan masyarakat Kota Medan.
Perubahan mendadak yang dilakukan itu disebabkan adanya pekerjaan ruas Jalan Sudirman, khususnya ruas jalan di depan rumah dinas gubernur yang saat ini macat total.
Karena kemacatan luar biasa di jalan tersebut, Dinas Perhubungan Kota Medan menutup akses Jalan Sudirman yang mengarah ke Jalan Monginsidi. Kemudian merubah arus jalan di Monginsidi kembali dua arah, termasuk merubah Jalan Pattimura kembali dua arah.(cbud)