SIBUHUAN (Waspada); 148 kader mengikuti sosialisasi dan orientasi untuk verifikasi dan validasi (Verval) data Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Kabupaten Padanglawas (Palas), Rabu (4/10) di aula SMKN 1 Barumun.
Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Palas, Markia Hasibuan, SE menyampaikan, seluruh kader agar mengikuti kegiatan sosialisasi dengan baik sehingga dalam menginput KRS ke aplikasi benar-benar valid.
Apalagi data yang sudah terverifikasi juga menjadi sasaran dan acuan dinas lain. Seperti data untuk penerima manfaat bantuan sosial, sanitasi, air bersih dan bantuan pangan.

Markia mengapresiasi hasil kerja seluruh kader yang dikoordinir Kabid Pengendalian Penduduk, Sri Nova Yanti Harahap atas pencapaian penginputan data PK tahun 2023, berhasil 100 persen sebelum jatuh tempo. Maka verifikasi dan validasi data KRS juga diharap bisa tepat waktu.
Sementara Tim Pokja Datin BKKBN Sumut, Dicky Eko Pratomo, S Sos, selaku narasumber juga meminta agar seluruh kader harus faham betul pengisian data ke aplikasi.
Sebab tujuan pendataan dilakukan demi percepatan penurunan angka stunting, sekaligus penurunan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Padanglawas.

Sedang satgas stunting Kabupaten Palas, Arif Rambe, mengatakan bahwa data KRS dimanfaatkan juga untuk program intervensi sensitif untuk instansi lain. Termasuk dalam program bantuan pangan, baik unggas maupun telur dari Dinas Ketahanan Pangan yang bekerjasama id.food dengan sasaran 3.523 keluarga berisiko stunting.
Namun program bantuan sanitasi dilakukan di beberapa lokasi fokus penanganan stunting 2022 dan 2023, seperti di Desa Sibuhuan Jae Kecamatan Barumun, sehingga dengan program bantuan tersebut bisa mendorong percepatan penurunan stunting, katanya. (a30/B)