IDI (Waspada): Untuk menghindari keracunan yang diduga bersumber dari kegiatan slickline PT Medco EP Malaka, warga yang mengungsi terus bertambah dengan angka mencapai 573 orang. Mayoritas pengungsi dari Gampong Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, adalah kalangan wanita dan anak usia sekolah.
“Pengungsi yang tercatat mencapai 573 orang. Seluruhnya terfokus di tenda yang dibangun di depan Kantor Camat Banda Alam,” ujar Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Banda Alam, Iskayoga Lc, kepada Waspada, Selasa (26/9).
Mereka memilih mengungsi untuk menghindari keracunan sebagaimana puluhan warga lainnya yang saat ini dirawat di RSUD Dr Zubir Mahmud Aceh Timur. “Jarak pemukiman penduduk berkisar antara 300-200 meter. Bahkan ada rumah warga yang jaraknya 150 meter dari titik slickline, sehingga warga khawatir dengan keselamatannya dan memilih mengungsi,” kata Iskayoga.

Panggil Medco
Terkait keracunan warga yang diduga bersumber dari aktivitas PT Medco EP, Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Timur, merespon cepat. Selain melihat keadaan warga di RSUD Dr Zubir Mahmud, para wakil rakyat itu juga memanggil manajemen Medco untuk meminta klarifikasi terkait bau busuk bercampur gas yang menyebabkan puluhan warga Panton Rayeuk T tumbang, Minggu (24/9) malam.
“Kami sudah melihat kondisi masyarakat dan mewawancara korban bau busuk di Panton Rayeuk T, sehingga kita memutuskan memanggil Medco sore ini (kemarin—red),” kata Ketua DPRK Aceh Timur, Fattah Fikri, Selasa (26/9).
Disinggung apa yang akan dibicarakan dalam pertemuan itu, Fattah Fikri mengaku akan meminta klarifikasi Medco dan perusahaan migas itu harus melakukan investigasi penyebab terjadinya keracunan warga dan sumber bau busuk yang menyebabkan warga tumbang mencapai 30 orang.
“Hasil investigasi nanti kita minta harus disampaikan ke publik, sehingga masyarakat tau dari mana sumber bau busuk bercampur gas itu berasal,” kata Fattah Fikri, seraya berharap pihak Medco dapat mendampingi warga yang dirawat hingga sembuh dan kembali ke rumah.
Membaik
Sementara Direktur RSUD Dr Zubir Mahmud Aceh Timur, dr H Edy Gunawan MARS, terpisah menyebutkan, puluhan korban keracunan yang dirawat kondisinya sudah membaik. Bahkan dirinya memastikan tidak ada korban yang perlu dirujuk ke RS lain.
“Semoga seluruh pasien secepatnya pulih, sehingga bisa kembali beraktivitas seperti biasanya,” kata Edy, seraya menandaskan, keseluruhan pasien hingga saat ini masih dirawat di sejumlah ruang rawat inap di RSUD Dr Zubir Mahmud. (b11).