MEDAN (Waspada): Pasar Rawa adalah salah satu desa/kelurahan di Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, provinsi Sumatera Utara. Jumlah penduduk dari desa Pasar Rawa berkisar ±12500 jiwa dengan luas daerah 156m2. Menurut Kemendagri, kode wilayah Pasar Rawa adalah 12.05.13.2003 dengan kode pos 20856. Luas lahan yang digunakan para petani di desa Pasar Rawa berkisar ±10 hektar.
Desa Pasar Rawa merupakan Lahan pesisir yang dahulu digenangi air laut pasang surut/air asin, ternyata bisa dijadikan lahan pertanian tanaman palawija, buah – buahan dan tanaman pangan sehingga tidak harus ditanami tanaman perkebunan seperti kelapa sawit yang banyak memakan lahan luas, tetapi hasilnya sedikit.
Di kawasan Paluh Cingam, Dusun Paluh Baru, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Langkat, Provinsi Sumatera Utara, lahan eks air asin setelah dibuat tanggul pembatas air laut pasang surut, diuji coba dengan menanam berbagai jenis tanaman palawija, semuanya berhasil.
Saat ini, sebahagian petani di Paluh Cingam sedang musim panen melon, dengan harga jual Rp 5.500/kg di tingkat petani. Disebutkan mereka, sebelum tanam melon, lahan pertanian yang mereka kelola merupakan lahan bekas genangan air laut pasang surut.
Kesuburan tanah, ketersediaan air, minimnya pupuk kompos, dan Tingkat serangan hama dan penyakit tanaman menjadi masalah bagi para petani khususnya petani melon di Desa Pasar Rawa.
Kesuburan tanah di desa Pasar rawa sangat perlu di perhatikan dan dilakukan perlakuan untuk meningkatkan tingkat kesuburannya. Sulitnya ketersediaan kompos untuk para petani melon menjadi salah satu pengaruh tingkat kesuburan tanah.
Sumber air di desa Pasar Rawa sangat sulit didapat, sedangkan air sangat berperan penting dalam pertumbuhan tanaman melon. Dalam budidaya tanaman Tanaman melon Pengairan harus dilakukan jika hari tidak hujan.
Petani melon
Pengairan dilakukan pada sore atau malam hari, tetapi tidak menyukai media yang terlalu basah atau becek. Penyiraman tanaman yang dibutuhkan adalah kondisi media tanam selalu dalam keadaan lembab tetapi jangan sampai kelebihan air.
Minimya pengetahuan petani dalam mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman melon memberi dampak yang cukup jelas dalam mengurangi produktivitas buah melon dan mengakibatkan kerusakan tanaman, serta banyaknya gejala penyakit yang ditemukan juga menjadi masalah yang sering dihadapi para petani sehingga produksi tanaman melon tidak sesuai target yang diharapkan.
Tim sedang berdiskusi
Pelatihan Penggunaan Pupuk Tepat Guna
Profesor Mengabdi, diketuai oleh Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D, beranggotakan Prof.Dr.Ir.Renita Manurung, M.T, Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph.D, dan Dr. Ir. Mukhlis. SM.Si melakukan kegiatan dalam bentuk pelatihan Penggunaan Pupuk Tepat Guna.
Selanjutnya sesi kedua dilakukan dengan Pelatihan Pengendalian Hama Terpadu Melon Yang Ramah Lingkungan.
Selanjutnya, Ketua Tim Profesor Mengabdi dan Prof.Dr.Ir.Tulus, Vor.Dipl.Math.,M.Si., Ph.D memberikan bantuan sumur bor, alat siram spirankler sederhana, bibit melon dan pelatihan dalam budidaya melon tepat guna.”
Ucapan terima kasih atas bantuan LPPM USU dan diharapkan kegiatan Pengabdian Masyarakat ‘Profesor Mengabdi’ akan bermanfaat bagi kita semua, khususnya meningkatkan kesejahteraan petani melon di Sumut,” ungkap pak Rudi Irsyad, Kelompok Tani LPHD (Lembaga Pengelola Hutan Desa) Pasar Rawa. (cpb/rel)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.