Jangan Ragu Berwirausaha, Hindari Judi Online

  • Bagikan
Jangan Ragu Berwirausaha, Hindari Judi Online

MEDAN (Waspada): Ketua Yayasan Sari Mutiara Dr. Parlindungan Purba, SH, MM memotivasi seluruh remaja terutama pelajar SMK/SMA di Sumatera Utara agar jangan ragu untuk memulai wirausaha.
Hal itu disampaikan Parlindungan Purba saat tampil sebagai pembicara pada Seminar Kewirausahaan yang digelar Dinas Pendidikan Provinsi Sumut. Acara yang berlangsung di arena Pekan Raya Sumatera Utara, Selasa (27/6) malam itu, diikuti sejumlah kepala sekolah, pelajar SMK dan undangan lainnya.


Saat ini, kata Parlindungan, perkembangan teknologi mulai dimanfaatkan para remaja untuk berwirausaha secara mandiri.
“Hanya dengan bermodalkan handphone, anak-anak sudah bisa berbisnis secara online dan menghasilkan uang. Salah satunya dengan membuat konten di media sosial,” ujarnya.
Parlindungan memberikan contoh tentang kehidupan seorang remaja yang memilih berwirausaha secara online, ketimbang melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
“Ada anak yang menolak tawaran orangtuanya untuk melanjutkan pendidikan. Anak tersebut memilih berwirausaha secara online hingga mampu membangun rumah sendiri. Orangtuanya sempat bingung melihat kesuksesan anaknya,” ujar Parlindungan.
Kendati demikian, Parlindungan mengingatkan para orangtua agar selalu mendampingi anak-anaknya yang ingin berwirausaha secara online.
Saat ini, ada judi online yang harus dihindari. Jangan sampai anak-anak yang ingin berwirausaha itu, malah terjebak dalam permainan judi online.


“Ini menjadi tugas kita bersama memotivasi anak-anak untuk berwirausaha secara mandiri dan mengawasi mereka agar tidak terjebak pada permainan judi online,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Ekspor Dr. Handito Juwono mengatakan, banyak WNI di luar negeri membutuhkan produk-produk khas Indonesia terutama bahan makanan, yang tidak ada di luar negeri.
Handito mengaku sering membuat pertemuan secara virtual (zoom meeting), diikuti WNI yang sedang berada di berbagai negara.
Pernah suatu kali, lanjut Handito, ada WNI di luar negeri membutuhkan bumbu pecal sekitar 5 kg – 10 kg. Ternyata, dalam forum zoom meeting itu, ada yang menyanggupinya. Lantas, bagaimana cara mengekspor bumbu pecal itu?
“Tentu saja bumbu pecal itu bisa diekspor meski jumlahnya relatif kecil. Caranya, ya digabung dengan produk-produk UMKM lain, lalu dikirim ke negara tujuan yang sama. Setidaknya ada satu kontainer berbagai produk UMKM dengan nilai Rp500 juta yang bisa diekspor. Dengan demikian, akan terbuka peluang menjadi eksportir muda bagi para remaja,” ujar Handito.
Karena itu, Handito juga mendorong para remaja terutama seluruh pelajar SMK/SMA agar jangan ragu memulai wirausaha, sehingga kelak menjadi eksportir muda.(m09/B)

Waspada/David Swayana
Ketua Yayasan Sari Mutiara Dr. Parlindungan Purba, SH, MM (kiri) dan Pimpinan Sekolah Ekspor Dr. Handito Juwono (tengah) saat tampil sebagai pembicara pada Seminar Kewirausahaan di PRSU.

Jangan Ragu Berwirausaha, Hindari Judi Online



Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Jangan Ragu Berwirausaha, Hindari Judi Online

Jangan Ragu Berwirausaha, Hindari Judi Online

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *