Prestasi Harum Putri Ariani

  • Bagikan
Prestasi Harum Putri Ariani

Oleh Budi Agustono

Kesempatan Putri Iriani merintis jalan seperti Stevie Wonder cukup besar bila bersekolah dan membangun jejaring dengan musisi dan produser lagu di Amerika Serikat, apalagi sesudah memenangi kompetisi lagu AGT Amerika Serikat

Suaramu seperti malaikat, kata seorang juri perempuan. Lalu disambut tangkas juri laki-laki dengan mengatakan meski percaya atau tidak dengan malaikat, hari ini malaikat itu datang dan berada ke tempat ini, America’s Got Talent (AGT). Itulah kata pendek dari dua juri yang sedang menilai penampilan dua lagu dari Putri Ariani, Loneliness dan Sorry Seems To Be the Hardest Words. Yang pertama lagu ciptaan Putri Ariani, sedangkan terakhir lagu dari penyanyi kondang 1980-an, Elton Jhon.

Dua juri menyampaikan kata pendek dan padat itu saat mendengar suara Putri Ariani yang memukau, membahana dan menyihir publik Amerika saat menyanyikan lagu Loneliness di AGT Amerika Serikat. AGT adalah kompetisi lagu televisi Amerika Serikat yang pesertanya berasal tidak saja dari Negeri Paman Sam tetapi juga dari belahan dunia lainnya. AGT ini disiarkan luas dengan peserta penyanyi berbakat bersuara emas yang menyanyikan lagu-lagu top hit dunia dari penyanyi papan atas atau lagu ciptaan sendiri. Program AGT pertama kali diluncurkan tahun 2006 dan menjulang menjadi arena kompetisi penyanyi dari dari berbagai negara.

Di tahun 2023 penyanyi bertalenta luar Aiasa perempuan penyandang disabilitas tuna netra berasal dari Kampar, Riau, Indonesia, Putri Ariani menyabet Golden Buzzer AGT Amerika Serikat. Ia penyandang disabilitas tuna netra sejak keci dan berasal dari keluarga berpunya. Ia berkelakar sejak lahir sudah sebagai penyanyi. . Suaranya bagus dan sesudah sekolah musik kemampuan olah suaranya terus mencuri perhatian banyak orang dan mengundang decak kagum.

Decak kagum atas suaranya ini semakin menjulang tinggi bersamaan dengan kemampuannya berbahasa asing (Inggris) makin fasih dan sempurna. Meski penyandang disabilitas tuna netra tetapi tak menghalangi diri melatih diri bernyanyi dan menguasai bahasa asing. Pun sebagai perempuan berjilbab juga tak membuat dirinya mengalami hambatan untuk mengikuti kompetisi dalam dunia tarik suara. Ia memenangi kejuaraan lagu nasional (Indonesia’s Got Talen 2014) sampai internasional. Kefasihan berbahasa asing membuat dirinya mudah menguasai dan menyanyikan lagu top hit dari penyanyi dunia papan atas.

Jika melihat penampilan dan pengalaman dalam blantika kompetisi lagu membuat dirinya matang, dewasa dan tentu saja kian berwawasan dunia. Berwawasan dunia atrinya didikan orang tua dan perjalanan sebagai siswa yang selalu mengikuti kejuaraan bertaraf dunia (musik Barat) mengantarkan dirinya menjadi warga dunia. Sebagai warga dunia berusia muda belia dengan seringnya berjalan ke negeri Barat (Amerika Serikat) sejak dini ia mengenal dekat sekolah musik yang menjadi mimpi besarnya sewaktu selesai sekolah dan melanjutkan pendidikan ke The Juiliard School, sekolah pendidikan musik, seni dan tari yang berdiri tahun 1905 di Amerika. Tanpa kedekatan dirinya menyelami suasana sekolah dan komunitas negeri kapitalis dunia ini tidaklah mungkin ia mengenal dan bercita tinggi melanjutkan studinya ke The Juilliard School. Juga ia mengenal dan akrab dengan masyarakat Amerika.

Tersebab itu meski penyandang disabilitas tuna netra, Putri Ariani tak merasa canggung apalagi gagap berhadapan dengan para juri dan audiensi Amerika Serikat. Ia berhasil beradaptasi dengan kultur Amerika Serikat dan tak gugup berkomunikasi dan berinteraksi dengan para juri, malah dengan cepat menangkap percakapan berbahasa Inggris beraksen Amerika Serikat dan mudah pula menangkap dan menjawabnya saat beberapa pertanyaan diajukan empat juri sebelum memulai menyenandungkan lagu ciptannya Lonelinees.

You break my heart, break my hope
Make me so down in a loneliness
You left me when I deep
Thought you are my best scene
Being my prince, but I was wrong
Baby, you change a pink into the blue.

Inilah bagian lirik Loneliness yang mengundang kakaguman publik di acara AGT Amerika Sertikat.

Selesai menyudahi Loneliness, Putri Ariani dimita pencipta AGT, Simon Cowell menyanyikan lagu Elton Jhon Sorry Seems To Be The Hardest Words. Saat menyanyikan lagu yang ngehit di tahun 1980-an ini penonton atau audiens tampak meneteskan air mata karena haru, takjub, dan menggetarkan mendengar lengkingan suara gadis belia ini. Rasa kagum atas suaranya indah dan tinggi tak berhenti di sini, juga pecah membuncah menyaksikan perempuan berjilbab yang jarang-jarang manggung di acara kejuaraan bergengsi seperti AGT Amerika Serikat. Tetapi pada AGT 2023 perempuan berjilbab dari Indonesia memenangi kompetisi lagu telvisi dunia. Hadiah bernilai besar digenggam Putri Ariani.

Membesarkan

Nama Putri Ariani meroket bagaikan meteor di seluruh Nusantara dan melampaui batas-batas geografis Nusantra sampai ke jagad dunia. Penampilannya dimuat di media sosial (Youtube) berulang-ulang diakses warga dunia maya. Warga kampung halaman tempat kelahirannya sampai yang bernama Indonesia yang pertama kali diperkenalkan Bung Hatta di Brussel tahun 1920-an berbangga atas prestasi dunia Putri Ariani. Ia membuat dunia (musik) menoleh ke Indonesia dan semakin mengenalkan Indonesia dalam negara-negara yang berada di planet bumi. Sebagai penghargaan atas prestasinya mengharumkan negerinya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memberi beasiswa Putri Ariani belajar di The Juiliard School Amerika Serikat.

Sesudah memenangi Golden Buzzer AGT Amerika Serikat dan menyelesaikan sekolah musik sebaiknya Putri Ariani tidak lagi menetap di Indonesia. Ia harus mewujudkan impian besarnya bersekolah di Amerika Serikat. Di negeri Joe Biden inilah ia dapat meluaskan jejaring dengan pencipta lagu atau produser musik terkemuka jagad raya untuk membangun karirnya sebagai penyanyi dunia, apalagi kini usianya memasuki dewasa peluangnya menjadi penyanyi dunia terbuka lebar.

Di Amerika Serikat tahun 1980-an ada Stevie Wonder,penyani berkulit hitam dan penyandang disabilitas tuna netra, lantaran suaranya memikat berhasil menorehkan diri sebagai penyanyi dunia terkenal yang lagu-lagunya sampai sekarang terus diputar oleh generasi yang lahir di tahun 1960-1970-an. Ia penyanyi, pencipta lagu dan menguasai permainan drum, piano dan harmonika. Lagu hit terbesarnya di antaranya Superstition dan I Just Called To Say I Love You.

Kesempatan Putri Iriani merintis jalan seperti Stevie Wonder cukup besar bila bersekolah dan membangun jejaring dengan musisi dan produser lagu di Amerika Serikat, apalagi sesudah memenangi kompetisi lagu AGT Amerika Serikat. Prestasi perempuan berusia tujuh belas tahun ini memerlihatkan jika ingin menjadi penyanyi dunia sangat sukar jika hanya bergaul dan berada di tanah air. Seseorang tidak akan berhasil menjadi besar bila tetap menetap di negeri sendiri. Ia akan tetap menjadi penyanyi nasional, apalagi lagu-lagunya dirilis bukan dalam bahasa dunia sulit menembus blantika musik dunia.

Ironinya saat Putri Ariani mampu menundukkan penyanyi dari berbagai negara dalam kompetisi lagu global, perempuan penggiat kesenian tradisional dengan busana kesenian Bali. Meliuk-liukkan tubuhnya menyerupai gerakan hubungan intim dan di waktu bersamaan muncul laki-laki menirukan gerakan tari perempuan itu dan saling berhadapan berdekatan malah bersentuhan mengoyangkan tubuhnya dengan lenggok tarian tradisional meniru gerakan hubungan suami istri. Tidak tahu apa gerakan erotis ini merupakan hiburan, tetapi tarian tradisional ditonton warga secara terbuka. Jika seni pertu pertunjukan tradisional beraroma erotis disebarkan lewat media sosial (Tiktok) akan memunculkan konotasi negatif terhadap kesenian tradisional.

Di lain tempat amat mudah menyaksikan dan disebarkan ke media sosial seronoknya penyanyi dangdut perempuan berbusana minim sensual dengan sengaja bila sedang bernyanyi dan berjongkok memerlihatkan pakaian dalamnya dengan gerakan tubuh memeragakan adagen suami istri yang tak pantas ditonton warga kampung.

Kesenian tradisional adalah penguat kebudayaan Indonesia. Namun jika unsur erotis diekspose di media sosial (Tiktok) justru akan merendahkan dan melukai kesenian lokal. Dalam bermusik, bernyanyi dan berkesenian tirulah Putri Ariani yang membesarkan, mempromosikan dan mengharumkan Indonesia dalam semesta negeri-negeri di planet jagad raya.

Penulis adalah Guru Besar Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Prestasi Harum Putri Ariani

Prestasi Harum Putri Ariani

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *