Setiap Bulan Ada Kasus DBD Di Kota Medan, Katim P2PM : Dua Meninggal Dunia

  • Bagikan
Setiap Bulan Ada Kasus DBD Di Kota Medan, Katim P2PM : Dua Meninggal Dunia

MEDAN (Waspada): Berdasarkan keterangan, Ketua tim Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kota Medan Edy Yusuf mengatakan, dari Januari- Juni 2023 ada 437 kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Dijelaskan Edy dari 437 kasus, dua diantaranya mengalami meninggal dunia. Menurutnya, dibandingkan tahun lalu, kasus DBD di Kota Medan alami penurunan.

“Untuk tingkatan kota angka kasus 437 itu masih sedang. Dibandingkan tahun lalu itu ada 1200 kasus. Namun memang tahun ini setiap bulan selalu kita temui kasus DBD,” jelasnya pada Kamis (15/6).

Edy sebut, dua pasien DBD yang meninggal dunia tersebut, terjadi pada awal Januari 2023.

“Pasien meninggal sempat terlambat datang ke rumah sakit. Seharusnya jika sudah demam selama tiga hari tapi tidak sembuh juga itu segera datang ke rumah sakit atau faskes terdekat,” jelasnya.

Dijelaskan Edy, untuk bulan ini, kasus DBD memang alami peningkatan. Sebab adanya kabar cuaca elnino yang tak bisa ditentukan.

“Sebenarnya, cuaca Elnino ini menjadi pemicu, curah hujan tinggi atau panasnya berlebihan. Sementara untuk kasus DBD ini nyamuk suka berada di air yang bersih bukan kotor. Maka untuk bulan ini angka pastinya saya harus lihat kembali datanya. Namun pastinya alami peningkatan,” jelasnya.

Menurutnya, kasus DBD tertinggi itu dari Puskesmas Medan Johor, Glugur, Selayang, dan Simalingkar

“Namun sejauh ini kasus yang kita temukan di bulan ini masih dalam kasus yang aman atau rendah,” jelasnya.

Edy juga mengaku telah membuat beberapa langkah untuk mencegah terjadinya DBD di Kota Medan.

“Kita rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta kita selalu melakukan fooging di seluruh kecamatan selama satu atau dua kali dalam dalam sebulan,” terangnya.

Namun, kata Edy banyak masyarakat yang tidak mengetahui gejala DBD. Sehingga membuat penyakit itu menjadi lebih berat.

“Orang kota ini sering beli obat sendiri. Padahal seharusnya berobat dulu, tetapi mereka beli obat dulu. Padahal bisa saja obat yang diminum menjadi lebih berbahaya,” jelasnya.

Edy membeberkan, gejala awal DBD itu seorang alami demam yang cukup tinggi lebih dari tiga hari.

“Kalau sudah demam tinggi silahkan langsung ke puskesmas atau faskes terdekat. Gejala DBD lainnya terdapat ruam-ruam atau bintik merah di seluruh badan. Mimisan dan yeri ulu di hati,” jelasnya.

Namun, jika sudah alami demam tinggi, setiap malam keringatan dan kaki tangan selalu dingin, Kata Edy itu sudah sebagai gejala akut DBD.

“Makanya, jika sudah demam, kami minta untuk masyarakat segera berobat. Apalagi ini memasuki musim cuaca Elnino,” jelasnya.

Selain itu Edy juga meminta seluruh Puskesmas untuk gerak cepat dan aktif dalam menangani pasien DBD
“Segera beri laporan ke kami, agar kami bisa koordinasi dengan Lurah atau camat setempat untuk lakukan Fooging atau PSN. Segera kirim data ke kami, meskipun laporan kasusnya hanya satu ditemukan,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD husni mengatakan, Kota Medan memasuki perubahan cuaca Elnino.

Menurutnya, jika sudah memasuki kondisi cuaca Elnino, akan banyak bencana di luar prediksi pihak BPBD.

“Pasti kalau yang namanya perubahan cuaca tetap waspada dengan segala kondisi. Apalagi kalau memasuki masa cuaca Elnino, yang tidak bisa diprediksi ini,” katanya.

Husni juga membeberkan cuaca Elnino itu diantaranya hujan yang tidak menentu begitupun dengan suhu panas yang cukup tinggi.

“Hujannya itu disertai angin kencang bahkan bisa puting beliung seperti beberapa hari lalu. Atau panasnya di siang hari bisa buat kulit terasa terbakar. Pastinya dengan cuaca seperti ini penyakit yang berdatangan juga ada misal DBD, demam, batuk pilek dan lainnya” jelasnya.

Namun, Husni mengatakan pihaknya sudah siap siaga untuk menghadapi kejadian dengan cuaca yang tal bisa ditentukan tersebut.

“Kita gak tau alam ini siklusnya seperti apa saat Elnino datang. Namun dari pihak Provinsi, BMKG, BPBD Sumut kita sudah rapat koordinasi dan kita akan standby dan akan terus mengamati perubahan cuaca bersama BMKG,” jelasnya.

Dihimbau Husni kepada warga, agar kiranya memantau kondisi cuaca sebelum melakukan aktifitas di luar rumah.

“Begitupun di malam hari, rumahnya yang dekat sungai diharapkan menyimpan barang berharga seperti ijazah dan lain-lain di bagian atas rumahnya, atau bisa dijangkau darinya,” tandasnya. (cbud)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Setiap Bulan Ada Kasus DBD Di Kota Medan, Katim P2PM : Dua Meninggal Dunia

Setiap Bulan Ada Kasus DBD Di Kota Medan, Katim P2PM : Dua Meninggal Dunia

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *