DELISERDANG (Waspada): Tokoh pemuda dan masyarakat Sumatera Utara (Sumut) Handoko Hardjono menyebutkan Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo merupakan sosok pemimpin yang sederhana, bersahaja, jujur, dan mengerti aspirasi masyarakat bawah.
“Setelah saya melihat secara langsung dan satu harian bersama Pak Ganjar mulai dari Gedung Serbaguna Astaka Jalan Pancing Deliserdang, Pondok Pesantren (Ponpes) Al Kautsar Al Akbar hingga di Regale, sosoknya yang sederhana, bersahaja, dan mengerti masyarakat bawah dengan ciri khas rambut putihnya,” kata Handoko Hardjono, kepada wartawan, di sela-sela pertemuan Bacapres Ganjar Pranowo dengan alim ulama, tokoh agama dan tokoh masyarakat di kediaman KH Syech Ali Akbar Marbun di Pesantren Modern Al Kautsar Al Akbar Jalan Pelajar Medan, Minggu (11/6).
Handoko Hardjono juga berpendapat keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dinilai sebagai langkah sangat tepat. Katanya, Ganjar adalah putra terbaik bangsa dan layak mendapat yang terbaik dan menjadi yang nomor 1. Sebab, Ganjar memiliki rekam jejak yang baik dan sudah berpengalaman sebagai pemimpin, baik ketika beberapa periode menjadi anggota DPR, maupun saat ini sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode.
Dikatakan Handoko, Pemilu merupakan salah satu alat demokrasi yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat. “Sehingga kita harus menjaganya dengan baik dan tetap mengutamakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bila kita terpecah-belah gara-gara dukung mendukung calon yang berbeda, tentu sangat merugikan kita sendiri sebagai bangsa yang besar dan dikenal memiliki rasa kesetiakawanan yang tinggi,” ungkapnya.
Karena itu dia berharap siapa pun calon yang didukung, untuk tetap saling menghargai karena kita semua saudara. Khusus Bacapres Ganjar Pranowo, Handoko mengaku sudah kenal cukup lama dengan sosok yang ramah dan merakyat itu.
“Sama-sama kita harapkan dan berdoa kepada maha kuasa agar Pemilu 2024 berjalan dengan baik, lancar, damai dan secara kekeluargaan yang berpegang pada Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila adalah landasan kita semua, juga tanamkan dalam hati kita semua NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) harga mati,” harapnya. (a16).