Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No.3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi menegaskan proses pembelajaran harus melibatkan interaksi dua arah antara dosen dan mahasiswa, sehingga pembelajaran harus aktif dan berpusat pada mahasiswa. Metode pembelajaran berpusat pada mahasiswa sangat variatif dan sudah diaplikasikan dalam lingkup pembelajaran mahasiswa keperawatan. Mahasiswa dibentuk untuk menjadi lebih kreatif, mandiri, serta inovatif dalam pengembangan diri, diikuti dengan kemampuan dan keterampilan personal melalui penguasaan materi belajar dan capaian kompetensi belajar. Pemberdayaan yang mengarah pada perubahan perilaku memerlukan adanya kesabaran, ketekunan, dan sikap terbuka dari seorang dosen dalam proses pembelajaran dalam suasana belajar mengajar yang lebih aktif. Metode pembelajaran yang dipilih oleh dosen hendaknya menunjang penguasaan maupun pencapaian kompetensi itu .
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 ayat 21 dijelaskan bahwa Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penepatan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan Pendidikan (Depdiknas, 2003). Proses pembelajaran sering menjadi sorotan saat permasalahan dalam menjawab soal evaluasi hanya terpaku pada catatan yang banyak. Hal ini harusnya menjadi acuan bagi pendidik agar dapat mendesain pembelajaran menjadi lebih menarik cukup dengan menggunakan gadget, baik dalam proses pembelajaran maupun evaluasi. Salah satu aplikasi yang memungkinkan adalah aplikasi Kahoot!. Aplikasi ini dapat digunakan sebagai media evaluasi yang dapat membantu dalam proses evaluasi. Selain memanfaatkan teknologi, hal ini disukai peserta didik karena lebih efisien dibandingkan harus menulis lembaran jawaban dalam kertas evaluasi.
Game-based learning (GBL) atau gamifikasi didefenisikan sebagai penggunaan game sebagai alat pembelajaran. Meski GBL adalah alat pembelajaran yang telah lama digunakan, namun menjadi pendekatan belajar dan mengajar yang kuat untuk generasi Z (generasi digital) jika digabungkan dengan teknologi (Bicen & Kocakoyun, 2018).
Dengan meningkatnya penggunaan GBL dalam pendidikan, minat terhadap GSRS seperti Kahoot!, Socrative, dan Quizz juga meningkat. Kahoot!, salah satu GBL, adalah alat pembelajaran yang bekerja melalui internet dan memungkinkan penggunaan ponsel cerdas, tablet, dan komputer dan perangkat lunak yang rumit (Kahoot!, 2020).
Namun, ada penelitian terbatas yang dilakukan pada pembelajaran berbasis permainan dalam keperawatan. Ozaras-Oz dan Ordu (2021) meninjau efek penggunaan Kahoot dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan injeksi intramuskular mahasiswa keperawatan. Mereka menemukan bahwa Kahoot! adalah alat yang kompeten dan berguna dalam hal memotivasi dan mendukung kegiatan/proses pembelajaran.
Game-Based Learning merupakan metode yang berguna untuk meningkatkan motivasi dan meningkatkan strategi belajar mahasiswa keperawatan. Kahoot! membuat kontribusi positif untuk motivasi dengan meningkatkan orientasi tujuan intrinsik siswa, pengawasan keyakinan belajar, dan self-efficacy untuk belajar dan kinerja. Hal tersebut telah meningkatkan penggunaan strategi berpikir kritis dan metakognitif. Berbeda dengan strategi pembelajaran yang dapat digunakan siswa dalam sistem pembelajaran klasikal. Untuk alasan ini, sejak tahun pertama pendidikan keperawatan, penggunaan GSRS seperti Kahoot! akan berguna dalam pengembangan pembelajaran dalam pendidikan teoritis dan praktis.(Topsu, Secvan. 2023).
Dhawo. Dkk (2022) melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan Game Based Learning (GBL) Pada Mata Kuliah Falsafah Dan Teori Keperawatan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan GBL (Game Based Learning) pada mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan. GBL dapat dilakukan integrasinya dalam mata kuliah falsafah dan teori keperawatan khususnya untuk melengkapi metode belajar aktif di kelas seperti flipped classroom dan diskusi kelompok. Pengajar perlu memberikan usaha yang lebih dalam mengaplikasikan metode ini khususnya dalam masa persiapan. Pengajar perlu mempersiapkan video pembelajaran, LMS, pertanyaan stimulasi, serta bentuk game yang menarik bagi mahasiswa saat masuk di ruang kelas.
Sihombing. F. dkk pada tahun 2021 melakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan kepuasan siswa terhadap pelaksanaan kuis Keperawatan Keluarga dengan metode konvensional dan kuis Kahoot! Aplikasi dengan metode penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan two group posttest only design. Hasil; menunjukkan skor rata-rata kepuasan diperoleh di Kahoot! adalah 7,74 ± 1,873 dan rata-rata pada kelompok konvensional adalah 7,44 ± 1,450. Ini menunjukkan subjek Kahoot! memiliki skor kepuasan yang lebih tinggi dari pada subjek kelompok konvensional, dan diperoleh nilai p = 0,295 yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor kepuasan siswa pada kelompok Kahoot! dan konvensional.
Mahasiswa keperawatan masa kini tergolong ke dalam generasi Z. Generasi Z tumbuh dan berkembang mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini mengakibatkan kemampuan kognitif dan psikomotor mereka dipengaruhi oleh penggunaan gawai yang tentunya berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi Z memiliki keterikatan yang kuat dengan teknologi terlebih di masa pandemi dimana semua proses pembelajaran pernah dilakukan dengan melibatkan teknologi dan media online. Peristiwa tersebut, memaksa pengajar untuk bersikap kreatif agar proses pembelajaran tetap berjalan dengan lancar dan hal terpenting adalah mahasiswa dapat mencapai semua komponen dari capaian pembelajaran yang ditetapkan. Pembelajaran yang variatif dan berbasis teknologi dapat diintegrasikan di dalam GBL untuk menciptakan basis pembelajaran pengalaman yang transformatif (Almashayek, Al-Khateeb, & Bader, 2022).
Penulis : Ns. Anisah Khayrani Hasibuan, S.Kep. & Dr. Siti Zahara Nasution, S.Kp, MNS (Program Studi Magister Ilmu Keperawatan USU)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.