SIGLI (Waspada): Proses rekrutmen Tim Independen Penjaringan (TIP) dan Penyaringan Calon Anggota Komisi Independen Pemilihan (PCA-KIP), Kabupaten Pidie tidak fair, demikian Ketua PB-HAM, Kabupaten Pidie Said Safwatullah, Senin (15/5).
Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil rekrutmen yang telah diumumkan pada 9 Mei 2023 oleh Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, diketahui hasil rekrutmen tersebut sarat dengan nuansa adanya orang titipan.
Dugaan ini sangat terasa, karena dari beberapa nama yang lolos seleksi ditengarai pengurus atau kader dari partai politik (Parpol) tertentu, seperti T Samsul Bahri (P. Gokar) dan Yusrizal SE (PNA). “Sedangkan satunya lagi atas nama Imam Nurdin, dia ini sesuai aturan belum cukup usia,” kata Said Safwatullah.
Menurutnya, Pimpinan DPRK Pidie perlu melakukan kajian ulang terhadap hasil rekrutmen tersebut. Said Safwatullah menilai jika benar dugaan ini terjadi, Komisi I DPRK Pidie tidak serius dalam melaksanakan seleksi sehingga proses tes terkesan hanya formalitas saja.
Said Safwatullah menjelaskan, jika proses seleksi Tim Independen Penjaringan (TIP) dan Penyaringan Calon Anggota Komisi Independen Pemilihan (PCA-KIP) hanya formalitas dan asal-asalan, maka hasil rekrutmen akan berdampak buruk. Dia juga menegaskan kembali agar Pimpinan DPRK Pidie perlu mengkaji ulang.
“Kalau Imam Nurdin, beliau itu sudah mundur dan digantikan dengan orang lain. Tetapi, untuk dua orang yang diduga pengurus Parpol harus menjadi perhatian. Jadi tahapan supaya fair, Komisi I DPRK Pidie harus memanggil KIP untuk klarifikasi terkait nama mereka berdua,” katanya.
Said Safwatullah memberi apresiasi terhadap Imam Nurdin yang langsung mengundurkan diri kendati namanya telah diumumkan sebagai salah seorang peserta yang lolos. “Namun untuk dua nama lainnya, yakni T Samsul Bahri dan Yusrizal, sampai sekarang belum ada tindak lanjut dan terkesan dipaksakan oleh Komisi I DPRK Pidie agar lolos,” pungkasnya.
Anggota Komisi I DPRK Pidie T. Saifullah, TS yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar yang dikonfirmasi Waspada.id, Senin (15/5) mengakui ada laporan masyarakat yang menyebutkan tiga orang tidak memenuhi syarat, yaitu Imam Nurdin belum cukup umur, T Samsul Bahri dan Yusrizal terlibat dalam partai politik. Berdasarkan laporan masyarakat, lalu Komisi I DPRK Pidie melakukan verifikasi ulang terhadap ketiga nama yang dilaporkan tersebut.
“Setelah kami lakukan verifikasi ulang, benar bahwa Imam Nurdin ada kesalahan saat perekrutan. Sesuai aturan memang beliau tidak bisa karena usianya masih belum cukup. Untuk Imam Nurdin digantikan oleh peserta cadangan,” katanya.
Lanjut T. Saifullah, menyangkut dengan dua nama lagi yang diduga terlibat dalam Parpol, Komisi I DPRK Pidie kata dia, sudah melakukan verifikasi dengan kedua orang bersangkutan juga dengan Parpol, baik Partai Golkar maupun PNA.
Kedua pimpinan Parpol tersebut, kata T Saifulah, menyatakan kedua peserta tersebut, yaitu Yusrizal dan T Samsul Bahri tidak terlibat dalam Parpol. “Sehingga untuk dua orang, ini kami menganggap masih sah diluluskan karena beliau-beliau itu tidak terlibat dalam Parpol,” katanya.
Dalam kesempatan itu T Saifullah yang juga Ketua DPD II Partai Golkar, menegaskan T Samsul Bahri adalah seorang Aparatur Sipil Negera (ASN), dan yang bersangkutan belum mundur dari ASN. “Karena itu kami menyatakan bahwa saudara T Samsul Bahri, bukan kader kami dari Partai Golkar,” pungkasnya. (b06)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.