KUTACANE (Waspada): Kementerian Pertanian (Kementan) RI bekerjasama dengan anggota Komisi IV DPR RI, H. M. Salim Fakhry, SE, MM membekali Kelompok Wanita Tani (KWT) Aceh Tenggara (Agara) ilmu tanaman pangan.
Bekali ilmu tanaman pangan melalui bimtek dan sosialisasi tersebut digelar di Desa Rambung Teldak, Kecamatan Darul Hasanah Agara Sabtu (18/3), turut hadir anggota DPR RI, Ketua DPRK Agara diwakili, Camat Darul Hasanah, Kapolsek setempat, Danpos mewakili, Imum Mukim Cibro, kepala desa serta tamu undangan.
Bimtek dan Sosialisasi tersebut diprakarsai oleh anggota Komisi IV DPR-RI, H.M. Salim Fakhry, dalam bentuk pokok pikir wakil rakyat yang membidangi aspirasi petani tanaman pangan juga hadir Ibu Tuminem, SP, MP mewakili Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan.
Dalam kesempatan itu, Ibu Tuminem, SP, MP mewakili Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan menyampaikan, kegiatan ini berkat kerja sama dengan DPR RI yang diwakili bH.M.Salim Fakhry dan Kementerian Republik Indonesia. “Saya mewakili Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan,” sebutnya.
Ibu Tuminem lpmengatakan, kegiatan utamanya adalah tanaman kedelai. “Jadi bantuan berupa full paket dengan isinya diantaranya pupuk, bibit, pestisida, di Aceh Tenggara saya lihat yang berpotensi adalah jagung, apabila jagung daunnya sudah kering bisa ditanam kedelai, dengan satu lahan tersebut bisa menghasilkan dua kali panen,” paparnya.
Untuk mendapatkan bantuan kedelai tersebut, kata Ibu Tuminem, kelompok tani bisa mengusulkan melalui BPP, diteruskan ke Dinas Pertanian Aceh Tenggara, lanjut ke Dinas Pertanian Provinsi Aceh dan Kementerian Pertanian Pusat.
Anggota Komisi IV DPR RI, H. M. Salim Fakhry, SE, MM menyebutkan kesejahteraan petani terletak pada hasil panen petani yang berlimpah. Proses pemupukan sangat berperan untuk memastikan keberhasilan produksi tanaman pangan.
“Untuk itu, sangat penting peredaran pupuk non subsidi dan subsidi berjalan lancar, agar produksi tanaman pangan di Aceh Tenggara, dapat berpenghasilan yang maksimal,” sebutnya.
“Saya berharap kepada pemerintah daerah ini agar pengawasan pupuk subsidi agar lebih ditingkatkan. Hal ini saya sampaikan terkait dengan adanya kabar yang saya terima, bahwa ada penangkapan peredaran pupuk subsidi yang menyimpang. Kita harus dorong pihak hukum untuk menuntaskannya,” ajaknya.
Ajakan tersebut sontak disambut riuh dari peserta bimtek hingga sampai dengan menyepakati untuk meminta pihak hukum agar memberantas mafia pupuk subsidi di kabupaten tersebut.
Pj Bupati Aceh Tenggara, Drs. Syakir, M. Si melalui Camat Darul Hasanah, Hayadun SP, meminta kepada Kementerian Pertanian RI melalui Dirjen Tanaman Pangan yang hadir pada bimtek tersebut, agar memprioritaskan bantuan ketahanan pangan nasional di wilayah tersebut.
Disebutkannya, wilayah Kecamatan Darul Hasanah adalah salah satu wilayah di Kabupaten Aceh Tenggara yang berpenghasilan dari tanaman pangan berupa jagung, padi dan sayur-sayuran.
Namun, akibat pasca banjir yang menerjang wilayah ini, produksi tanaman pangan menjadi merosot jauh. “Untuk itu, sangat perlu dukungan dari pemerintah pusat berupa bantuan pemulihan lahan dan bibit-bibitan,” katanya. (cseh)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.