Ada Yang Datang Dan Pergi…

  • Bagikan
<strong>Ada Yang Datang Dan Pergi...</strong>

SMSI kini menjadi organisasi perusahaan pers dengan jumlah anggota fantastis. Lebih 2000 perusahaan setanah air. Angka yang sangat besar dan menjadikannya organisasi perusahaan media terbesar sejagat. Hal itu paling tidak diakui oleh Menteri Sandiaga Uno, saat memberi sambutan virtual di acara HUT SMSI pada masa pendemi Covid-19

Sahdan, 4,5 thn silam di Solo. Saya, saat itu sbg Penjabat Ketua PWI Aceh, pemegang mandat suara pada Kongres PWI yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Saya dan beberapa pengurus tetap konsisten menyumbangkan suara kepada Bang Henry CH Bangun, satu kandidat Ketum PWI yang menurut saya memilik keunggulan komparatif.

Selain pengalaman cukup lama di organisasi (2 periode sebagai Sekjen PWI), Wakil Ketua Dewan Pers dan dari koran yang unggul: kompas.

Dalam foto di bawah ini, disebelah kiri Hendry Ch Bangun, adalah Drs Firdaus M.Si (Ketum SMSI Pusat), yang saat itu, pendukung inti kelompok sebelah, yakni Atas D Depari, (ketika itu Atal Depari menjabat Wakil Ketua Bidang Daerah PWI).

Firdaus adalah tokoh kunci di balik kesuksesan Atas S Depari. Selisih 3 suara untuk keunggulan Atal Depari. Firdaus pun didapuk sebagai orang paling dekat dan menjabat tempat sebagai Wakil Ketua 1 Bidang organisasi. Sebuah jabatan strategis, sesuai pengalaman organisasi yang luas yang ia timba sejak menjadi kader HMI.

Dalam perjalanan, Firdaus terpilih sebagai Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) mengalahkan Teguh Santosa koalisi, Atal, Hendry dan Aury dalam kongres SMSI. Konon, nama terakhir ini rupanya yang diinginkan petinggi PWI untuk masuk di PWI. Akhirnya PWI mengeluarkan qanun (peraturan) yang tidak membolehkan Pejabatan PWI rangkap jabatan PWI dan SMSI.

Firdaus harus memilih salah satu, Apakah tetap sebagai Wakil Ketua PWI atau mengurusi organisasi perusahaan pers media siber yang didirikan dari rahim PWI, bernama SMSI. Walaupun kemudian realitasnya, Aury rangkap Jabatan di SPS dan PWI.

Firdaus mantan sekretaris PWI Banten dan mantan Ketua Banten dua periode, jabatan itu membuktikan bahwa Ia merupakan kader inti PWI. Sebagai kader, Firdaus bersikukuh dan mengambil tanggung jawab sebagai Ketum SMSI yang lahir dari Rahim PWI, jabatan strategis di PWI ia tinggalkan.

Dinamika

Adagium, Tidak ada musuh abadi, yang ada kepentingan bersama itulah yang menyatukan Henry Ch Bangun dan Firdaus, yang saat Kongres PWI, 29 Sep 2018 itu, keduanya adalah  rival yang sangat keras. Boleh dikata tanpa Firdaus, (maybe), jejak langkah Atas S Depari berliku dan bang Hendry melangkah mulus.

Belakangan, Henry dan Firdaus jalan seiring dalam membesarkan SMSI. Di periode kepengurusan SMSI Pusat, Henry mendapat tempat terhormat dan menjadi direktur utama Siberindo.co, portal yang didirikan SMSI.

Kini, SMSI menjadi organisasi perusahaan pers dengan jumlah anggota fantastis. Lebih 2000 perusahaan setanah air. Angka yang sangat besar dan menjadikannya organisasi perusahaan media terbesar sejagat. Hal itu paling tidak diakui oleh Menteri Sandiaga Uno, saat memberi sambutan virtual di acara HUT SMSI pada masa pendemi Covid-19.

Di sela Hari Pers Nasional (HPN) 2023 yang sedang berlangsung, SMSI memilih melaksanakan sejumlah program yang keren: Antara lain, Ekspredisi Geopark Kaldera yang melibat sejumlah kepala daerah yang lokasinya masuk wilayah kaldera yang terbentuk efek letusan gunung berapi Toba itu.

SMSI memberi Kontribusi besar dalam ekspose ekspredisi geopark Kaldera menjaga warisan nasional untuk dicatat  di Unisco, lembaga PBB, yang mengurusi soal itu. Kegiatan berlangsung, 4 sd 6 Feb 2023, kemarin dan dilanjutkan dengan acara Silaturahmi Nasional di Kantor Gubernuran Sumatera Utara, sekaigus pelantikan SMSI setempat.

Hendry CH Bangun, Wakil Ketua Dewan Pers periode lalu, ikut mengisi acara Seminar terkait disrupsi media siber sejak pagi menjelang  siang dan sore ia tampak terus bergabung di acara Silaturahmi Nasioanal di situ.

Sejumlah pejabat hadir antara lain Gubsu Edi Rahmayadi dan sejumlah tokoh penting lainya dari Sumateta Utara. Usai Silaturahmi dan pemberian penghargaan, Firdaus lebih memilih pulang duluan ke Jakarta. Dia tidak ikut acara puncak HPN yang dibuka oleh Kepala Negara, 9 Feb 2023.

“Sedih hati saya, bila teringat kenangan manis setiap momentum HPN, kita  bertemu dan bertukar pikiran dengan para keder PWI Setanah Air” kenang Firdaus. Tanpa menunggu esok, Firdaus terbang ke Jakarta.

Kesedihan Firdaus adalah sesuatu yang wajar dan manusiawi. Apalagi ia merasa dipersonanongratakan. Bahkan sewaktu HPN di Kalsel, sewaktu Ayry Jaya Ketua Panitia, nama Firdaus seperti diharamkan masuk dalam kepanitiaan.

Itulah kehidupan, ada yang (baru) datang dan pergi, mengikuti perjalanan waktu…

Salam HPN, dari posko kamar hotel Grand Inna Medan,

07, 02, 2023

Penulis adalah Ketua SMSI Aceh.


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

<strong>Ada Yang Datang Dan Pergi...</strong>

<strong>Ada Yang Datang Dan Pergi...</strong>

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *