BANDA ACEH (Waspada): Liza, dokter spesialis di Kota Lhokseumawe, Aceh, diduga kuat menjadi korban investasi bodong Ali Husein, Ketua DPRK Gayo Lues, sejak 2016. “Iming-imingnya investasi kebun kopi,” kata Liza.
Ditemui di Lhokseumawe, Selasa 13 Desember 2022, Liza menceritakan awal mula tertarik ditawari berinvestasi ala syariah oleh Hamidah, almarhum istri Ali Husein, Ketua DPR Kabupaten Gayo Lues pada 2016.
Waktu itu Lliza berniat menanamkan modalnya dalam bentuk kerja sama usaha. Tapi apa lacur, meski uang Liza sudah terkuras hingga Rp1,3 miliar lebih, bentuk kerja sama tersebut tak kunjung terealisasi. “Saat diminta bentuk kerjasamanya, dia selalu mengelak. Nanti ya, jawabnya selalu begitu,” kata Liza kesal.
Tak ayal, Liza melalui kuasa hukumnya, T Arifin, melaporkan Ali Husein ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Gayo Lues pada 15 Februari 2019. “Saat itu dia masih calon legislatif dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan Gayo Lues,” ujarnya.

Laporan kuasa hukum Liza yang bermarkas di Pondok Indah, Jakarta Selatan, itu mengungkapkan pihaknya telah melakukan somasi I, II dan III terhadap Ali Husein, tapi tak digubris. Disebutkan Ali Husein telah menarik dana dari Liza bertahap, selain berdalih untuk kerja sama usaha juga untuk kepentingan pribadi.
Rincinya; pemakaian pertama dan kedua medio Februari 2016 senilai Rp850 juta, pemakaian kedua untuk lahan kebun kopi senilai Rp200 juta, biaya timses pemenangan Bupati Gayo Lues April 2017 senilai Rp100 juta, pelunasan rumah Ali Husein senilai Rp50 juta dan lain-lain senilai Rp110 juta, sehingga totalnya senilai Rp1.310.000.000. Ali Husein juga sempat menyetor kembali Rp300 juta sehingga sisa menjadi Rp1.010.000.000.
“Makanya saya mohon perlindungan hukum setelah melihat gelagatnya tidak baik. Tapi sepertinya dia tetap kukuh dengan kesalahannya,” ujar Liza.
Mengapa Anda begitu gampang menyerahkan uang ke Ali Husein? Liza mengaku awalnya dia percaya kepada almarhum istri Ali Husein yang lebih dulu dia kenal.
Setelah itu, Ali Husein berkomunikasi langsung dan mulai sering meminjam uang kepadanya. Anehnya lagi, ketika ditagih, Ali Husein malah mempermainkannya, bahkan sesekali mengintimidasi. “Kok ada ya pejabat seperti itu? Saya seperti pengemis ketika meminta uang saya sendiri,” kata Liza.
Terkait tudingan ini, saat dikonfirmasi pekan lalu Ali Husein membenarkan dan sudah membayar senilai Rp300 juta. “Kita sudah cicil,” katanya, kepada Waspada Sabtu (3/12). Bahkan ia berjanji akan mengirimkan kuitansi pengiriman uang.
Namun saat dikonfirmasi ulang Selasa (20/12) via whatsApp hanya dibaca dan Rabu (21/12) dibalas dengan menulis ; “Masf bpk sakit ni pagi ini baru.pulang kerumah dari rumah sakit”. Lalu selang 10 menit kemudian menulis; “Untuk tuntas nya setelah ksmi bersama buk dr marlisa bpk saya undang”, demikian chat Ali Husein menjawab konfirmasi waspada.id yang terakhir. (M14).