Kereta Api

  • Bagikan
<strong>Kereta Api</strong>

Di Belanda sebagian besar masyarakatnya menggunakan kereta api karena nyaman, aman dan tepat waktu. Hampir semua masyarakat mempunyai abudemen alias melanggannya untuk transportasi lokal

Kereta api sudah lama dikenal sebagai moda transportasi primer. Sebelum rel kereta api diletakkan menghubungkan satu tempat lain atau dari satu kota ke lainnya, alat angkut yang digunakan adalah kereta kuda. Kuda sebagai penggerak utama transportasi dari satu kota ke kota lain. Di pedalaman terutama di daerah yang mempunyai sungai besar dan panjang perahu menjadi nadi transportasi yang membawa dan mengangkut barang dari pedalaman menuju kota pelabuhan.

Moda transportasi kuda, perahu atau kapal kecil perlahan mulai digantikan kendaraan darat dan kereta api bersamaan dengan invensi teknologi seperti rel kereta api, gerbong, lokomotif dan mesin uap. Mulanya kereta api terutama di Eropa digunakan sebagai mengangkut batu bara, sedangkan orang masih memakai kereta berkuda. Belakangan sesuai dengan penyempurnaan kereta api orang mulai diangkut bersama. Di Inggris, Austria, Jerman, Skotlandia dan Amerika tahun 1825 kereta api menjadi transportasi utama dalam industrialisasi.

Kereta api tidak saja sebagai moda transportasi juga sebagai pembuka wilayah terpencil menjadi terbuka dan mengoneksikannya ke dunia luar. Dengan dikenalkannya kereta api semakin menembus wilayah pedalaman. Makin jauh rel kereta api melintas wilayah,akan semakin terbuka wilayah ini. Jika dikaitkan dengan kapitalisme kolonial yang menginvestasikan modalnya dalam industri tanaman ekspor, eksploitasi dan pengurasan surplus ekonomi wilayah jajahan semakin mendalam.

Tersebab itu di negara jajahan Eropa masuknya kereta api tidak saja melempangkan tanpa hambatan terkurasnya sumber daya alam disedot ke pusat-pusat metropolis kolonial juga mendorong masyarakat makin terbuka dan makin memudahkan bersenggolan ke dunia luar. Juga makin mendesakkan pergerakan penduduk melakukan mobilitas sosial secara cepat.

Sistem, jejaring dan manajemen keteta api yang terbangun ratusan tahun lalu menjadi pondasi menghubungkan antara satu kota ke kota dan antarnegara ke negara lainnya di Eropa.

Sewaktu Belanda, Inggris, Jerman, Perancis, Belgia, dan Amerika menguasai ranah jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika Latin mengintroduksi kereta api tidak saja sebagai kendaraan pembuka wilayah isolasi melainkan juga memercepat proses pengerukan produk ekstraktif jajahan ke pelabuhan besar lalu dikapalkan ke pusat kekuasaan penjajah. Tambahan lagi dengan kereta api orang Eropa dengan mudah mengintegrasikannnya untuk mengontrol kekuasaan.

Sedangkan kereta api sendiri bagi oribumi tidak bisa digunakan secara bebas seperti orang Eropa. Kekuasaan kulit putih membelah posisi sosial manusia. Orang Eropa menikmati kereta api di kelas satu, sedangkan pribumi duduknta menjauh dari kulit putih. Inilah diskriminasi ras dalam berkendaraan. Situasi seperti ini berlaku di masa kolonisasi Eropa di tanah jajahan.

Pengelolaan kereta api di Eropa di masa lalu yang sofistikasi terus berlanjut sampai sekarang. Tentu saja tidak lagi mendiskriminasikan penumpangnya seperti masa lalu.

Macat

Kereta api di Eropa kontemporer menjadi sarana transportasi utama masyarakat. Pelayanan kereta api sangat prima sehingga digunakan berpergian ke mana saja. Masyarakat banyak yang memilih berkereta api ketimbang kendaraan pribadi (mobil).

Di Belanda sebagian besar masyarakatnya menggunakan kereta api karena nyaman, aman dan tepat waktu. Hampir semua masyarakat mempunyai abudemen alias melanggannya untuk transportasi lokal.

Di Belanda – Eropa stasiun kereta api sangat bersih, tertata, dan dipenuhi gerai makanan dab minuman. Terdapat pos informasi yang dilengkapi sistem komputer monitor jadual kedatangan dan keberangkatan. Jika ada tang menanyakan jadwal waktu berangkat petugas sigap menginformasikan sambil menunjukkan waktu dan platform atau trek rel di layar monitor.

Setiap kereta api yang berangkat dari stasiun jadualnya selalu tepat. Pun jika ada pengguna yang kurang saldo berlangganan jika bertanya ke pos informasi stasiun cepat direspons lewat sistem digital termasuk mengisi saldo atau reload agar dapat menggunakan keteta api. Jika saldo dalam kartu langganan berkurang jika ditempel di sistem kereta apu di stasiun kurang apalagi kosong tidak bisa masuk ke dalam stasiun. Saldo kartu langgana harus diisi. Masyarakat mematuhi aturan ini. Tidak ada yang serampangan maduk ke stasiun jika tak mempunyai saldo langgaan cukup. Itulah budaya disiplin masyarakat.

Di gerbong kereta api tempat duduknya nyaman dan bersih. Tidak ada terkesan kotor dalam gerbong. Setiap gerbong disediakan layar monitor menginformasikan stasiun dan kota yang dilalui sampai stasiun (kota) pemberhentian terakhir.

Lebih nyaman lagi bila tiba di stasiun ingin melanjutkan ke pusat kota tersedia trem. Trem sama nyaman dan bersih kayaknya kereta api. Waktunya keberangkatan dan kedatangan tepat waktu. Yang nembedakannya hanya pemberhentian kedatangan dan ketibaan. Pemberhentian kereta api adalah stasiun, sedangkan trem disebut halte.

Kereta api selain moda transportasi dalam dan antarkota juga antarnegara. Kereta api internasional (antarnegara) harga tiket berbeda dengan antarkota. Lazimnya tiket dibuking atau dibeli langsung ke stasiun sentral atau daring (online).

Kereta api internasional dari Amsterdam ke Jerman misalnya dapat dibuking atau dipesan melalui daring dan langsung ke stasiun sentral. Ada kelas satu dan kelas dua dengan harga tiket berbeda. Di tiket disertakan nomor kereta api, status kelas, dan platform atau trek rel keberangkatan kereta, transit atau kota (stasiun) pergantian kereta api.

Biasanya kereta api internasional Amsterdam – Jerman yang memakan waktu enam jam tidak ada sekali jalan. Tetap ada pergantian dan sambung kereta api minimal satu kali pergantian. Tersebab itu penumpang harus teliti memantau kota yang dilalui agar sesuai waktu dan tempat pertukaran kereta api. Dengan demikian jika ada pergantian kereta api yang diperhatikan sangat adalah nomor kereta api, wsktu bersngkat dan platform atau trek rel keberangkatan.

Bila keliru memasuki nomor platform kereta bisa fatal, ketinggalan kereta api. Ini akan membuang waktu menunggu lama keteta api berikutnya sesuai tujuan negara. Karena itu jika ada pergantian kereta api penumpang mesti berjalan cepat sedini mungkin tiba di.platform kereta agar tidak terlambat.

Di gerbong internasional disediakan jaringan internet dan colokan cas laptop dan ponsel sehingga menambah kenyamanan perjalanan. Dengan demikian.penumpang dapat bekerja membuka laptop di atas kereta api sehingga perjalanan panjang tidak membosankan karena dapat bekerja di atas guncangan ringan laju kereta api.

Kereta api adalah transportasi massa yang diminati masyarakat yang terbebas dari belitan kemacatan. Budaya berkereta api terbangu sudah cukup lama di Eropa, apalagi dengan kepastian waktu, bersih dan nyaman masyarakat akan medahulukan mengakses tanspirtasi publik ketimbang kendaraan pribadi. Jika transportasi massa menyediakan pelayanan prima, bersih, tepat waktu dan ama masyarakat akan nemilih transportasi kereta api.

Kenyamanan, keamanan dan kepastian waktu di kereta api hanya ada di negara-negara maju (barat). Sebaliknya lantaran transportasi publiknya jauh memdai dan membuat rada enak penggunanya masyarakat dapat dipastikan akan memilih keteta api ketimbang kendaraan pribadi.

Makin tak layak transportasi publik makin besar masyarakat memakai kendaraan pribadi dan seterusnya makin membuat kota makin macet dan semrawut. Semua ini menyebabksn masyarakat kehilangan kepercayaan menggunakan transportasi.publik. Sebagai gantinya masyarakat berlomba memakai kendaraan pribadi sehingga menjadi biang kemacetan di jalan.

Penulis adalah Guru besar Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

<strong>Kereta Api</strong>

<strong>Kereta Api</strong>

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *