MEDAN (Waspada): Pekan Kuliner Halal, Aman dan Sehat (KHAS) yang digelar selama empat hari Kamis-Minggu (24-27/11) oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemko) Medan resmi ditutup oleh Wali Kota Medan Muhammad Bobby Nasution diwakili
Asisten Pemerintahan dan Sosial Setda Kota Medan, M. Sofyan, Minggu (27/11).
Dikatakan Ketua Umum MUI Kota Medan, Dr Hasan Matsum, MAg dalam sambutannya mengatakan, Pekan kHAS ini diproyeksikan ke depannya sebagai pembuka untuk berdirinya zona KHAS di area Masjid dalam mendukung program Masjid Mandiri Pemko Medan. Jadi zona-zona KHAS nanti berdiri di masjid-masjid yang memiliki area luas.
“Zona KHAS ini bertujuan membantu perekonomian masyarakat muslim khususnya yang ada disekitar masjid, sehingga lambat laun bisa menjadi bagian dari solusi terhadap persoalan keumatan di Kota Medan,” ungkap Hasan Matsum.
Selain itu, tambah Hasan Matsum, kegiatan pekan KHAS ini juga dalam rangka sosialisasi undang-undang Jaminan Produk Halal (JPH) dengan aturan yang baru, karena pengurusan sertifikasi halal sudah berada di Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
“Jadi dengan even selama empat hari ini kita harap timbul rasa keinginan dari pelaku usaha untuk mengurus sertifikasi halal dan Nomor Induk Berusaha (NIB). Apalagi Pemko telah memprogramkan pengurusan NIB dan sertifikasi halal bagi pelaku UMKM secara gtatis,” kata Hasan Matsum.
Ia juga mengapresiasi dan ucapan terimakasih kepada Pemko Medan dalam hal ini OPD Medan yang memberi dukungan terhadap Pekan KHAS yang baru pertama kali dilakukan oleh MUI Kota Medan.
“Selama 4 hari Pekam KHAS ini diramaikan sebanyak 5 ribuan pengunjung dengan omzet penjualan dari seluruh usaha di sini hingga Rp 300 jutaan lebih. Semoga acara seperti ini nantinya dapat menjadk agenda tahunan seperti mengambil tahun baru Islam. Serta direncanakan ada even Medan Islamic Book Fair,” katanya.
Asisten Pemerintahan dan Sosial Setda Kota Medan, M. Sofyan membacakan pidato Wali Kota Medan menyatakan, Kota Medan terdiri dari berbagai suku dan agama yang beragam sehingga menjadikan kulinernya menjadi variatif.
Bumbu dan rempah yang digunakan pun banyak dan merupakan ciri khas Sumatera Utara.
“Kuliner ini kita jadikan tagline prolosi pariwisata Kota Medan dan perlu dengan kesungguhan menatanya untuk menjadikan Medan sebagai ibukota kuliner di Indonesia yang tidak hanya membuka peluang usaha tapi juga mengurangi tingkat pengangguran,” ucapnya.
Pemko Medan, lanjutnya mengapresiasi langkah MUI Kota Medan yang telah bersusah payah menggelar Pekan KHAS ini yang merupakan wujud apresiasi Pemko Medan kepada para pelaku usaha. Diharapkan dimasa mendatang kerjasama yang telah terjalin cukup erat antara Pemko Medan dengan para pelaku bisnis kuliner halal dan bisa terus dilakukan Pekan KHAS ini,” imbuhnya.
Sebelumnya Ketua Panitia Pekan KHAS, Drs Burhanuddin Damanik, MA dalam laporannya mengatakan, antusias pengunjung terhadap pekan KHAS sangat tinggi dilihat dari jumlah pengunjung dan transaksi omzet yang diperoleh. “Peserta dan pelaku usaha kuliner ini menyatakan harapannya agar kegiatan serupa dilaksanakan setiap tahunnya,” kata Burhanuddin.
Dalam kesempatan itu juga diumumkan pemenang lomba memasak Gulai Masam Ikan yang diikuti pengurus MUI Kecamatan yakni juara 1 oleh Medan Labuhan, juara 2 Medan Belawan dan juara 3 Medan Amplas. Terbaik harapan pertama oleh Medan Tembung, harapan kedua Medan Selayang dan harapan ketiga Medan Baru. Serta juga mengumumkan stand terbaik selama pelaksanaan Pekan KHAS yakni
Terbaik 1 Centra Pie, Martabak Soleh dan terbaik 3 Stand Naboru.
DP MUI Medan juga memberi infaq yang terkumpulkan selama Pekan KHAS untuk korban kebakaran di Jalan Bahagia Gg Sederhana Medan Maimum yang terjadi pada Sabtu (26/11) sebanyak Rp 3,6 juta. (h01)
Teks
Ketua Umum MUI Kota Medan, Dr Hasan Matsum, MAg bersama para undangan di acara penutupan Pekan KHAS, Minggu (27/11). Waspada/Yuni Naibaho