MEDAN (Waspada): Sebanyak 17 pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) seKota Medan mengikuti lomba memasak gulai masam ikan di Pekan Kuliner Halal, Aman dan Sehat (KHAS), Minggu (27/11) di area Mesjid Raya Medan. Lomba memasak dibuka langsung oleh Ketua Umum MUI Kota Medan, Dr Hasan Matsum, MAg.
Juri lomba memasak terdiri dari BPD Wakil Ketua Bidang Pendidikan Indonesia Ched Assosiation (ICA) Sumut, Andri Marpaung, Wakil Bendahara MUI Medan, Dr Watni Marpaung dan Fitriani Pramita Gurning SKM MKes dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UIN Sumut. Lomba memasak diberi waktu selama satu jam dengan penilaian juri dilihat dari rasa, kebersihan, bahan dan proses memasaknya.
Ketua Umum MUI Kota Medan, Dr Hasan Matsum didampingi Ketua Panitia Kuliner KHAS, Drs Burhanuddin Damanik, MA, menjelaskan, lomba memasak ini merupakan salahsatu rangkaian kegiatan di Pekan KHAS yang diikuti oleh pengurus MUI Kecamatan.
“Materi lomba memasak gulai asam ikan ini dipilih karena merupakan jenis makanan khas orang Medan. Ikan yang dipakai peserta ada ikan baung, ikan kakap, ikan senangin, ikam sembilang, ikan pari dan ikan gembung,” ujarnya.
Menurut Hasan Matsum, penilaian lomba memasak gulai masam ikan ini dituntut tingkat keahlian memasak dan kehalalan proses memasaknya, gizi serta penataan makanan.
“Pengumuman lomba memasak nanti dilakukan sekaligus acara penutupan Pekan KHAS yang direncanakan dihadiri Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Nasution,” ucapnya.
Pekan KHAS ini telah dilaksanakan selama empat hari dari Kamis hingga Minggu (24-27/11) dengan diikuti 60an pelaku UMKM. Acara juga diisi dengan tausiah, talkshaw, hiburan dan tersedia layanan konsultasi pengurusan sertifikasi halal.
“Penutupan nanti juga diumumkan stand terbaik dan lucky draw untuk pengurus MUI Kota Medan,” ungkap Hasan Matsum.
Sementara dalam kesempatan tersebut, Andi Marpaung sebagai juri menyatakan penilaian nanti dilihat dari rasa, penyajian, proses memasak, kebersihan dan bahan-bahan yang digunakan. “Rasa dari bahan-bahannya harus balance, jangan ada rasa yang terlalu menonjol. Kunci dasarnya bumbu kuning, peserta juga ada yang menggunakan asam gelugur, asam kandis, asam belimbing hulu karena masakan ini yang mau diangkat asamnya,” kata Andi.
Juri lainnya, Fitriani Pramita Gurning SKM MKes, menyatakan, ia akan memberi penilaian pada hasil makanan tersebut dilihat dari gizinya, karbohidrat, vitamin, penyajian, rasa dan komposisi makanan dan tidak boleh pakai MSG.
“Melalui lomba memasak ini, kita juga berharap para ibu-ibu terbiasa membuat masakan yang tidak hanya halal dan enak tapi juga sehat serta bergizi,” tuturnya. (h01)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.