SUBULUSSALAM (Waspada): Sepekan lebih ditunda dilantik akibat ‘sengketa’, Wali Kota Subulussalam melantik dua dari tiga kepala kampong dalam wilayah Kota Subulussalam di halaman Kantor Camat Penanggalan, Kamis (24/11). Namun satu diantaranya masih menyisakan ‘sengketa’ sehingga wali kota memutuskan digelar Pilkampong ulang.

Senin pekan lalu, wali kota melantik 46 dari 49 kepala kampong hasil Pilkampong serentak awal Oktober silam di halaman kantor wali kota setempat. Tiga lainnya ditunda karena menyisakan ‘sengketa’.
Keduanya, Muhammad Ali Syahbana Bancin Kepala Kampong Dasan Raja, Kecamatan Penanggalan dan Jamsari, Kepala Kampong Bukit Alim, Kecamatan Longkib. Sedangkan Nur Ayis, terpilih di Kampong Makmur Jaya diputuskan gelar pemilihan ulang.
“Dikarenakan tidak ada lagi sengketa, kedua kepala kampong ini saya lantik,” jelas Wali Kota Affan Alfian Bintang akui telah menerbitkan Perwal Pembatalan Keputusan BPG Makmur Jaya tentang hasil Pilkampong sekaligus dilakukan Pilkampong ulang. Bintang berharap, Pilkampong Ulang berjalan aman, damai dan terkendali.
Kepada kepala kampong diingatkan jika masyarakat berharap ada perubahan lebih baik di kampong. Hilangkan euforia kemenangan, rajut persatuan kesatuan yang ditengarai terjadi pra Pilkampong, hati-hati kelola dana desa, koordinasi berjenjang untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Lalu sebagai Ketua PKK di kampong, istri kepala kampong diminta mendukung penuh tugas suami.
Selain perwakilan unsur Forkopimda, Ketua TP PKK Hj. Mariani Harahap, hadir Muspika Penanggalan dan Longkib, Kepala Mukim Penanggalan Haris Muda Bancin, dua mantan Pj. Kepala Kampong yakni Buyung Hitam Berutu dan Suardi, sejumlah kepala kampong dan tokoh dua kecamatan serta undangan lain.
Terpisah, Kepala Mukim Penanggalan Haris Muda Bancin didampingi mantan Pj. Kepala Kampong Buyung Hitam Berutu dan Abdul Saman Sinaga rival M. Ali Syahbana Bancin pada Pilkampong lalu tegaskan jika pelantikan dihadiri hampir semua warga Dasan Raja adalah salah satu bukti bahwa di sana tidak ada persoalan atau sengketa tersisa.
“Di tubuh Keluarga Besar Bancin, brru, bere dan lainnya tidak ada konflik, kami akan rajut persatuan dan kekompakan yang lebih baik ke depan,” tegas Bancin diamini Buyung Hitam Berutu dan Abdul Saman Sinaga. (b17)