LANGSA (Waspada): Kota Langsa sebagai daerah otonomi paling heterogen di Tanah Serambi Mekkah Aceh, menyimpan bermacam filosofi sosial kehidupan masyarakat. Apalagi, sebagai sektor perdagangan dan pendidikan di kawasan penghujung Aceh, Kota Langsa otomatis menjadi gerbang terbuka bagi trasportasi budaya yang heterogen.
Menyikapi kemajemukan yang terjadi di Kota Langsa, Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemhasiswaan (AUAK) IAIN Langsa, Rina Meutia, SE, ME, Jumat (18/11) menegaskan, moderasi beragama merupakan salah satu point penting yang harus dikuatkan dalam menjaga kedamaian dan kerukunan masyarakat.
Di lingkungan perguruan tinggi sendiri, lanjut Rina, moderasi beragama merupakan suatu paham prinsipil yang harus diperhatikan secara seksama, terutama di IAIN Langsa.
Sebagai perguruan tinggi keagamaan islam terbesar di kawasan Aceh Timur Raya, nilai-nilai moderasi antar mahasiswa perlu ditanamkan sedini mungkin di berbagai sektor. Termasuk dalam penguatan organisasi dan sosialisasi.
“Dalam aktualisasi kehidupan masyarakat Kota Langsa yang sangat heterogen, dibutuhkan paham keagamaan yang moderat. Terutama bagi para mahasiswa yang berasal dari luar daerah. karena prinsip moderasi beragama adalah sikap atau cara pandang perilaku beragama yang moderat, toleran, menghargai perbedaan, dan selalu mengejawantahkan kemaslahatan bersama,” ujar Rina.
Selaras dengan pernyataan tersebut, Rina Meutia menggagas sebuah konsep moderasi yang massif dalam pembentukan rumoh moderasi di Ma’had Aljamiah IAIN Langsa.
Program ini dijalankan sesuai dengan himbauan Menteri Agama RI terkait pembentukan rumah moderasi Bergama yang digaungkan secara nasional di Indonesia, sebagai salah satu upaya untuk membentuk sikap dan praktek keagamaan yang memiliki komitmen kebangsaan, penghormatan terhadap kearifan lokal, toleransi dan mengutamakan praktek beragama tanpa kekerasan.
Moderasi beragama bukanlah hal baru bagi masyarakat Kota Langsa. Menurutnya, moderasi beragama sudah menjadi modal sosial masyarakat Kota Langsa sejak lama sehingga mereka bisa hidup rukun dalam perbedaan.
“Rumoh Moderasi merupakan salah satu program penting karena bersentuhan langsung dengan konteks negara Indonesia yang plural. Termasuk Kota Langsa. Dalam hal ini kita berbicara mengenai komitmen bersama yang menjadi kewajiban masyarakat agar menjadi cara pandang beragama yang wasathiyah (jalan tengah) dan tawazun (seimbang), agar sejalan dengan kondisi masyarakat Indonesia yang majemuk, sehingga sesama umat dapat terlindung dari tindakan yang mengarah pada bentuk kekerasan fisik maupun psikis,” jelas Rina Meutia lagi.
Dalam pelaksanaanya, wanita lulusan Universitas Padjajaran tersebut berharap agar moderasi beragama di IAIN Langsa dapat mewarnai kehidupan kampus dan masyarakat di sekelilingnya menuju kehidupan yang lebih adil, maju, sejahtera, damai, dan beradab.
“Rumoh Moderasi Beragama di Mahad Aljamiah ini menjadi salah satu upaya IAIN Langsa untuk turut memperkuat ideologi Negara melalui penyamaan persepsi keislaman antar mahasiswa dari berbagai daerah,” pungkasnya.(b13)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.