Scroll Untuk Membaca

HeadlinesSumut

Setahun Jebol, Benteng Sungai Kualuh Di Kilang Samin Kian Parah

Kondisi benteng Sungai Kualuh yang pecah di Dusun Kilang Samin Desa Sialang Taji Kabupaten Labura. (waspada,id/Ist)
Kondisi benteng Sungai Kualuh yang pecah di Dusun Kilang Samin Desa Sialang Taji Kabupaten Labura. (waspada,id/Ist)

AEKKANOPAN (Waspada): Provinsi Sumatera utara melalui Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang dan UPT. Pengelolaan Irigasi Kualuh Barumun Rantau Perapat, hingga kini belum melakukan apapun terhadap jebolnya benteng sungai Kualuh di Dusun Kilang Samin Desa Sialang Taji Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) yang sudah memakan waktu hampir satu tahun.

Sejak pecahnya benteng Sungai Kualuh di Dusun Kilang Samin pada bulan November 2021 lalu, kini kondisinya semakin parah dan melebar. Saat ini, diperkirakan sudah mencapai sekitar 70 meter lebih lebarnya benteng yang jebol.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Setahun Jebol, Benteng Sungai Kualuh Di Kilang Samin Kian Parah

IKLAN
Setahun Jebol, Benteng Sungai Kualuh Di Kilang Samin Kian Parah
Pemukiman warga di Dusun Peranginan Desa Teluk Binje Kecamatan Kualuh Hilir yang terendam air akibat pecahnya benteng Sungai Kualuh di Dusun Kilang Samin. (waspada,id/Ist)

Kondisi ini dimungkinkan akan semakin melebar, mengingat curah hujan yang sedang tinggi yang memicu naiknya permukaan air Sungai Kualuh.

Dampak belum di diperbaikinya benteng pecah di Kilang Samin, selain mengakibatkan terendamnya ratusan hektar lahan perkebunan warga juga berdampak pada terendamnya ratusan rumah warga yang berada di beberapa dusun di wilayah Kecamatan Kualuh Selatan dan Hilir.

” Ada puluhan bahkan ratusan rumah warga dan rumah ibadah yang terendam akibat banjir akibat pecahnya benteng sungai, diantaranya Dusun Kilang Samin, Tok -tohan, Dusun Kampung Ayu dan Dusun Peranginan, ” jelas Tagor Tampubolon, Senin (31/10).

Tagor Tampubolon juga mengesalkan sikap pemerintah yang tidak peduli akan apa yang dialami oleh warga yang terdampak akibat jebolnya benteng sungai Kualuh.

” Cukup miris, satu tahun benteng ini jebol, satu tahun pula masyarakat dibiarkan terendam tanpa ada upaya yang dilakukan, sungguh miris, ” tegas Tagor.

Dampak terparah dari jebolnya benteng sungai Kualuh di Dusun Kilang Samin ini adalah terendamnya permukaan badan jalan parit alam yang merupakan jalur utama jalan Sialang Taji – Tanjung Leidong. Dimana saat ini kondisinya sudah tidak layak dilalui kenderaan bermotor roda empat.

Kordinator aksi Gerakan Pemuda Peduli Pembangunan (GP3), Tagor Tampubolon yang baru beberapa hari menggelar aksi massa di Kantor Bupati terkait jalan ini, menyayangkan lambannya perhatian pemerintah.

” Satu tahun lamanya benteng jebol tak kunjung diperbaiki, sangat berdampak luas bagi masyarakat, termasuk banjirnya badan jalan parit alam Sonomartani yang membuat masyarakat terganggu dalam beraktivitas, ” ucapnya.

Tagor Tampubolon meminta agar pihak terkait dari pemerintah dapat meninjau langsung ke lokasi guna melakukan perbaikan benteng putus dan badan jalan parit alam dapat segera diperbaiki oleh pemerintah daerah Kabupaten Labura.

Terkait belum adanya perbaikan terhadap jebolnya benteng Sungai Kualuh di Dusun Kilang Samin, Kepala UPT.Kualuh Barumun, Wijaya, kendati menjawab beberapa pesan konfirmasi waspada, Senin (31/10) melalui WhatsApp, namun tidak bersedia menjelaskan apapun terkait materi dalam konfirmasi.

” Ya bang, saya di Kantor Camat Kualuh Selatan, bila berkenan abang boleh datang ke sini, ” jawab Wijaya.

Diketahui, saat ini pihak Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang melalui UPT. Kualuh Barumun Rantau Perapat sedang melakukan pengerjaan rehabilitasi pada benteng Sungai Kualuh di Desa Sialang Taji Kecamatan Kualuh Selatan.

Perbaikan benteng putus sepanjang 150 meter di Dusun Aek Natas Desa Sialang Taji dengan biaya sebesar Rp1.8 miliar yang dilaksankan oleh CV. Silua dan peninggian benteng sungai sebesar Rp1.7 miliar yang dilaksanakan oleh CV. Mangun Citra Bersama. (Cim)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE