KUTACANE (Waspada): Penjabat Bupati Drs Syakir.M.Si mengajak seluruh komponen masyarakat, kompak dan memberikan kontribusi dalam membangun Aceh Tenggara, agar ke depannya lebih baik lagi.
Ajakan tersebut disampaikan Pj Bupati Syakir, ketika mengadakan temu ramah dan silaturrahmi dengan Ulama, pendeta, Majelis Permusyawaratan ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, LSM, pers dan unsur masyarakat lainnya di Pendopo Bupati Aceh Tenggara, Selasa (18/10).

Pada temu ramah, Pj Bupati yang didampingi Sekdakab Mhd.Ridwan SE.M.Si, Wakil Ketua DPRK, Jamudin Selian, SE, Kadis Komunikasi dan Informatika, Zul Fahmi, Asisten II dan Asisten III Setdakab serta beberapa kepala OPD lainnya mengatakan, sebagai orang baru yang dipercayakan memimpin Aceh Tenggara, sangat membutuhkan masukan dan kritikan berupa saran dan pendapat dari berbagai komponen masyarakat.
Sebab itu, ujar Syakir, dirinya sangat membutuhkan nasehat maupun masukan, terutama dari para ulama dan tokoh adat, terkait adat istiadat di bumi Sepakat Segenep Aceh Tenggara yang penduduknya sangat heterogen.
Menanggapi pertanyaan, Rudi Tarigan,Dahrinsyah dari LSM LIRA, Izharudin Selian dari KPK-N dan Zulkanedi dari Apdesi Aceh Tenggara tentang Evaluasi kinerja Kepala OPD, pengelolaan dan penyaluran dana desa, kerusakan jalan yang parah di kecamatan Leuser serta tindak lanjut temuan BPK-RI, Pj Bupati berjanji dalam waktu dekat akan memanggil Kepala Inspektorat, dua kepala Dinas yang mengurusi masalah hasil bumi dan pihak BPMK yang mengurusi masalah dana desa (kute).
Menyikapi masalah defisit anggaran pada APBK Aceh Tenggara 2022 senilai Rp70 miliar, Pj Bupati Syakir melalui Sekdakab Mhd Ridwan menjelaskan, jika defisit memang dihalalkan dalam peraturan perundang-undangan, namun batas maksimal defisitnya hanya sebesar 3 persen dari dana APBK.
Namun demikian, bukan berarti defisit anggaran akan menyebabkan item program yang sudah masuk dalam APBk tidak dibayarkan atau tidak dilaksanakan, namun program tersebut akan menjadi prioritas untuk dilaksanakan pada tahun anggaran berikutnya.
Di akhir tanggapannya, Pj Bupati Syakir menambahkan, jika dirinya tidak memiliki beban dalam menjalankan roda pemerintahan di Aceh Tenggara, karena dirinya bukan pejabat politis, namun murni merupakan ASN atau birokrat.
Sebab itu, tidak ada visi dan misi, namun hanya bertugas mengisi kekosongan pemerintahan yang dipercayakan sebagai penjabat Bupati Aceh Tenggara ,” Tidak ada visi dan misi, tidak ada janji politik, namun ditugaskan pemerintah pusat untuk melaksanakan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara,” ujar Bupati Syakir.
Sebelumnya, Pj Bupati Aceh Tenggara, Drs.Syakir.M.Si , di tempat yang sama bersama istri, dipeusijuk atau ditepung tawari tokoh Agama, tokoh adat, tokoh masyarakat yang juga mantan Wakil Bupati serta beberapa tokoh masyarakat lainnya. (b16)