TATUTUNG (Waspada):Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin meninjau Posko Bencana Alam Taput di Halaman Kantor Bupati Tapanuli Utara (Taput) Senin, (3/10).
Selain meninjau, kedatangannya bersama Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin itu, juga untuk memberi bantuan serta meninjau langsung kondisi dan situasi masyarakat pasca bencana gempa yang terjadi pada Sabtu (1/10) dini hari lalu.
Setibanya di posko, Gubsu yang datang menggunakan helikopter dari Medan langsung memberikan pengarahan yang dihadiri Bupati Taput Drs Nikson Nababan,MSi dan sejumlah unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Gubsu mengatakan bahwa kedatangan mereka ke Taput ingin mengetahui secara langsung dan pasti bagaimana sebenarnya peristiwa gempa bumi yang terjadi dan juga kondisi masyarakat terdampak bencana.
“Walaupun kami sudah mendengar berita bencana gempa ini, tetapi tapi kami ingin tahu pasti,” kata Gubsu.
Gubsu juga menegaskan kedatangannya juga untuk menyelesaikan masalah.
“Kami datang kemari intinya menyesaikan masalah, bukan nanti, menjadi banyak sambutan sana sambutan sini sehingga tidak ketemu apa tujuannya,” ucapnya.
Gubsu berharap agar seluruh dampak gempa bumi yang terjadi segera dibenahi secara prioritas.
“Pertama saya berharap sekolah, harus menjadikan prioritas dan tidak boleh berhenti sekolah,”tandasnya. Gubsu juga mengatakan, untuk tempat ibadah kalau bangunannya riskan akibat gempa, agar ibadah ditunda dulu pelaksanaanya.
“Kalau tempat ibadah kondisi bangunannya riskan, tak boleh ibadah dulu. Tapi harus segera direnovasi sehingga tidak membahayakan,” katanya.
Lebih lanjut Gubsu juga menekankan agar rumah-rumah warga yang rusak supaya diprioritaskan penanganannya. Menurut data yang diperoleh Gubsu ada sekitar 1.278 unit rumah yang rusak akibat gempa.
“Untuk fisik rumah skala prioritas, sehingga rumah itu bisa ditempati. Dari yang paling berat, rusak sedang dan ringan nanti dipelajari,”ucapnya.
Edy juga meminta agar Pemerintah Daerah (Pemda) Taput segera membenahi dampak gempa yang terjadi, jangan menunggu agar rakyat tidak terlalu lama menunggu.
“Untuk itu anda atasi dulu dengan yang anda punya tapi sambil jalan itu diinformasikan dan diajukan, karena nanti kalau nunggu dari Jakarta terlalu lama rakyat menunggu,” tandasnya.
Karena menurut Edy Rahmayadi, apabila menunggu bantuan dari Pusat prosesnya akan lambat mengingat ada prosedur yang harus ditemput.
“Ada suatu prosedur dari Jakarta,
karena nanti kalau nunggu dari Jakarta dia datang kemari, dia lihat dulu,” jelasnya.
Dan yang paling penting, kata Edy adalah bagaimana merehab masyarakat dari rasa trauma yang dialami pasca gempa. Untuk hal ini, Edy berharap agar melibatkan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara (USU) untuk penanganan traumatik tersebut.
“Tadi saya dengar ada trauma masyarakat yang diakibatkan gempa tersebut.Trauma ini pastinya psikologi yang bermain. Libatkan dari USU, dan komunikasi dengan rektornya,” tandasnya.
Selanjutnya, usai memberikan pengarahan dan bantuan kepada Pemkab Taput, Gubsu dan Pangdam I/BB langsung meninjau dan melihat kondisi masyarakat pasca gempa ke Desa Aek Raja, Lobusunut, Kecamatan Parmonangan.
Posko Tanggap Bencana Taput Terapkan One Stop Service Pelayanan Bantuan
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Drs Indra Simaremare, MSi yang merupakan Ketua Sekretariat Penanganan Darurat Bencana menerapkan one stop service (pelayanan terpadu satu pintu) dalam pelayanan bantuan yang masuk dan penyaluran bagi korban gempa bumi.
Hal ini disampaikan oleh Sekda didampingi Kadis Kominfo Hendrik Taruna, Kepala BPBD Bonggas Pasaribu beserta para tim tanggap bencana kepada beberapa pemberi bantuan/donatur yang datang berkoordinasi ke sekretariat Posko Tanggap Bencana, di Aula Martua Kantor Bupati Tapanuli Utara, Tarutung, Senin (3/10).
Indra menjelaskan bahwa penerapan one stop service ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyaluran bantuan kepada korban bencana alam agar tepat sasaran ‘by name by address’.
“Setiap bantuan yang diterima di sekretariat posko Tanggap Bencana akan disalurkan secara keseluruhan melalui Camat dan Kepala Desa kepada seluruh korban terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Tapanuli Utara,” terang Indra Simaremare
Ia menyampaikan data bantuan yang telah disalurkan dari posko Tanggap Bencana sejak hari Minggu sampai hari Senin.
“Hari ini kembali disalurkan sebanyak 750 Paket bantuan dari Posko Tanggap Bencana ke 5 Kecamatan. Setiap paket berisi bahan pokok yang terdiri dari 5 Kg Beras, 10 pcs Mie Instan, 1 Kg Minyak Goreng dan 1 Kg Gula Pasir. 5 kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Pagaran, Tarutung, Sipoholon, Siatas Barita dan Parmonangan,” paparnya
Penyaluran ini merupakan yang kedua kalinya, sehari sebelumnya (Minggu, 2 Oktober 2022) Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan, M.Si beserta Kapolda Sumut dan Danrem 023/KS telah melepaskan bantuan untuk diserahkan kepada masyarakat terdampak bencana sebanyak 6.400 paket di 7 kecamatan terdampak bencana yaitu Kecamatan Tarutung, Sipoholon, Siatas Barita, Pagaran, Siborongborong dan Pahae Jae.(chp)
