JAKARTA (Waspada): Pemerintah akan membentuk Badan Otoritas Danau Toba, setelah Danau Toba diupayakan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tengah merancang ketentuan tersebut.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Hengky Manurung mengungkapkan bahwa dalam percepatan pembangunan Danau Toba yang menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) akan berubah menjadi KEK.
“Sebagai informasi, kawasan Danau Toba akan kami jadikan KEK dalam waktu dekat, karena kami melihat dengan KEK ini menjadi kemudahan bagi investor untuk menanamkan modalnya ke KEK pariwisata,” ujarnya dalam Forum Investasi 5 Destinasi Super Prioritas (DSP), Jumat (9/9) di Jakarta.
Saat ini, sambungnya, dari lima destinasi super prioritas, baru Mandalika dan Likupang yang telah menjadi KEK. Sementara Danau Toba, Borobudur, dan Labuan Bajo bekum menjadi KEK.
Hengky meyakini bahwa sektor pariwisata akan menjadi lokomotif untuk pembangunan ekonomi Indonesia, karena akan membuka lapangan kerja dan memajukan UMKM, sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo.
Dihadapan forum, dia menyampaikan secara keseluruhan dalam pembangunan dan pengembangan lima DSP tersebut membutuhkan total dana Rp40,33 triliun. “Bapak ibu investor yang kami hormati, kami butuh daja Rp40,33 triliun rupiah,buntuk membangunnya,” ujarnya.
Secara rinci Hengky menguraikan, untuk Badan Otorita Danau Toba membutuhkan investasi sebesar Rp2.090 miliar. Kemudian Likupang membutuhkan Rp5 triliun, Borobudur sebesar Rp1,7 triliun, Labuan Bajo sebanyak Rp2,84 triliun, dan terbesar untuk Mandalika, yaitu Rp28,63 triliun.
Sebelumnya pun Jokowi meminta agar keseluruhan proyek strategis nasional dapat selesai secara fisik sebelum 2024, atau tersisa waktu sekitar 15-16 bulan untuk menyelesaikannya.
Melalui forum tersebut, Hengky berharap dapat menarik investor dalam dan luar negeri dalam membangun 5 DSP tersebut. Salah satunya PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), yang Hengky harap dapat menjadi partner dalam pembangunan 5 DSP, setidaknya berkontribusi setengah dari nilai investasi yang dibutuhkan.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan forum tersebut dapat mengakselerasi pembangunan DSP terutama melalui kawasan ekonomi khusus pariwisata dan badan otorita pariwisata.
“Kita patut berbangga secara keseluruhan 5 DSP telah menerima total investasi sebesar US$435,3 juta, besar harapan saya agar badan otorita pariwisata dapat berubah status KEK pariwisata agar geraknya lebih lincah lebih cepat untuk menarik investasi jauh lebih besar lagi, hingga pengembangan dan pembangunan DSP dapat lebih cepat,” ungkap Sandiaga.
Percepat Infrastruktur
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menuturkan, pemerintah terus berkomitmen untuk mendorong percepatan infrastruktur dan investasi, terutama di 5 destinasi pariwisata super prioritas yaitu Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Bahlil tegaskan, pemerintah tidak ingin hanya Bali saja yang menjadi tempat tujuan pariwisata. Oleh karena itu, diperlukan percepatan dan langkah-langkah komprehensif dan terukur di hampir semua kementerian agar kelima destinasi wisata super prioritas ini menjadi salah satu tujuan pariwisata kedepannya.
Disamping itu, Bahlil juga meyakinkan kepada para investor bahwa kedepannya, Indonesia akan menjadi negara tujuan wisata. Pasalnya, pemerintah terus melakukan pembenahan, baik dari sisi transportasi, regulasi, dan stabilitas negara.
Apalagi, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia di hampir seluruh wilayah tumbuh stabil dan lebih baik dibandingkan negara-negara lain terutama G20, meskipun inflasi masih terkendali di bawah 5 persen.
“Struktur ekonomi ini melahirkan suatu kondisi stabilitas politik dan keamanan. Karena kalau kira bicara tentang pariwisata, kita ini bicara keamanan dan kenyamanan buat pengunjung. Kami yakinkan, di Indonesia banyak yang tempat bisa dituju dan aman,” tandasnya. (J03)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.