MEDAN (Waspada): Ketua Umum Forum Umat Islam Sumatera Utara Ustadz Indra Suheri MA menegaskan kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) akan menyengsarakan rakyat dan meningkatnya angka kemiskinan.
Oleh sebab itu, pemerintah harus membatalkan kenaikan BBM tersebut.
“Selama ini kondisi rakyat Indonesia sangat menderita sejak pandemi Covid-19 dan kini kondisi yang belum pulih ditimpa kembali dengan kenaikkan BBM. Ini sama artinya menusuk jantung rakyat yang sedang sakit sehingga semakin menderita berkepanjangan,” tegas Ustadz Ustadz Indra Suheri usai melaksanakan rapat syuro Dewan Tanfidzi FUI Sumut di Masjid Nurul Hidayah Komplek MMTC Jl. Pasar V Timur Desa Medan Estate Kecamatan Percut Seituan, Minggu (4/9) malam.
Rapat syuro Dewan Tanfidzi FUI Sumut membahas kebijakan pemerintah pasca kenaikkan harga BBM.
Didampingi Kabid Organisasi dan Kaderisasi Ir Muhammad Baun Siregar dan Kabid Hukum dan HAM Wahyu Kurnia SH, MA, Ustadz Indra Suheri menambahkan bahwa kenaikan BBM tersebut sangat kontraproduktif dan mengecewakan seluruh rakyat Indonesia karena di tengah kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tiba-tiba muncul penderitaan baru dengan menaikan harga BBM yang dikemas dengan cara penyesuaian harga.
“FUI Sumut dan seluruh umat Islam sangat kecewa berat dengan keputusan sepihak yang dilakukan pemerintah. Sudah 7 kali terjadi kenaikan BBM namun kenaikan tarif baru sangat luar biasa. Ini sama artinya dengan membunuh rakyat miskin secara perlahan-lahan, apalagi sebentar lagi akan disusul dengan kenaikan harga sembako sebagai dampak dari kenaikan BBM,” ujar Ustadz Indra Suheri seraya menambahkan bahwa FUI Sumut bersama sejumlah elemen mahasiswa dan masyarakat akan mendatangi wakil rakyat di DPRD Sumut agar segera mendesak pemerintah untuk mencabut kebijakan yang tidak masuk akal tersebut.
Sementara itu, Kabid Organisasi dan Kaderisasi FUI Sumut Ir Muhammad Baun Siregar menambahkan, meskipun pemerintah telah menyalurkan bantuan kepada rakyatnya dalam bentuk BLT namun dana BLT tersebut tidak akan mampu untuk kebutuhan hidup karena rakyat akan bersiap-siap untuk menghadapi kenyataan baru sekaligus menambah beban kehidupan disusul naiknya harga kebutuhan hidup sembilan bahan pokok (sembako).
“FUI Sumut mendesak pemerintah tinjau kembali kenaikan harga BBM dan FUI Sumut akan berupaya secara konstitusional agar pemerintah mencabut kebijakan yang akan menyengsarakan rakyatnya itu,” sebut Baun Siregar.
Sedangkan Kabid Hukum dan HAM FUI Sumut Wahyu Kurnia SH, MH menyesali kebijakan pemerintah yang dinilai menyakiti hati rakyat karena di saat harga BBM internasional turun namun di Indonesia yang terjadi malah sebaliknya. Belum lagi gaji para dewan direksi Pertamina yang sangat tinggi dan berbanding terbalik dengan kondisi rakyat yang hidupnya sangat miskin sementara pejabatnya hidup mewah di dalam istana.
“Hidup rakyat semakin kelimpungan dan dijerat dengan kemiskinan sementara pejabatnya hidup mewah dan merajalelanya korupsi. Kita berharap apa yang terjadi di Negara Sri Langka tidak akan terjadi di Indonesia,” ujar Wahyu.(m27)

Waspada/Andi Aria Tirtayasa
Ketua Umum FUI Sumut Ustadz Indra Suheri didampingi Kabid Organisasi dan Kaderisasi Ir Muhammad Baun Siregar, Kabid Hukum dan HAM Wahyu Kurnia SH serta sejumlah kader FUI lainnya foto bersama usai melaksanakan rapat syuro Dewan Tanfidzi FUI Sumut di Masjid Nurul Hidayah Komplek MMTC Jl. Pasar V Timur Desa Medan Estate Kecamatan Percut Seituan, Minggu (4/9).