BUDAPEST (Waspada): Gol tendangan penalti Dominik Szoboszlai (foto) pada babak kedua, membawa Hungaria menang 1-0 atas Inggris pada matchday 1 Grup Tiga Liga A UEFA Nations League.
Hasil mengejutkan di Budapest itu, Sabtu (Minggu WIB), merupakan kemenangan pertama Hungaria dari Inggris dalam kurun 60 tahun terakhir. Manajer Gareth Southgate menjadikan suhu panas Budapest sebagai alasan nasib apes The Three Lions tersebut.
“Ini musim yang panjang. Suhu panas menjadi faktor yang menguras banyak tenaga para pemain dan kami mencoba menyegarkan tim lebih awal dari biasanya,” dalih Southgate melalui BBC Sports, Minggu (5/6).
“Namun keseimbangan tim pada laga ini juga diuji untuk mencari tahu tentang hal-hal baru dan konsistensi dari tim reguler. Saya punya kesempatan untuk melihat apakah saya benar atau tidak,” tambahnya.
Tengah melakukan persiapan menghadapi putaran final Piala Dunia 2022 Qatar yang dimulai 21 November mendatang, Inggris secara mengejutkan tampil lebih buruk dibandingkan dengan tim tuan rumah.
Hungaria terus menekan sampai mendapatkan ganjaran ketika Szoboszlai mengonversi tendangan penalti menit 66, setelah Zsolt Nagy dilanggar oleh bek Chelsea Reece James. Keputusan penalti sempat diprotes oleh para pemain Inggris, namun wasit tetap pada keputusannya.
“Saya tidak ingin terlalu keras pada mereka. Ini pertandingan yang perlu kami pelajari,” ucap Southgate.
“Para pemain sangat kecewa karena kami ingin terus memenangkan pertandingan. Jika kami ingin menjadi tim yang tepat di papan atas sepakbola, kami harus datang ke sini dan menang,” ujarnya lagi.
Inggris kemudian balik menekan dalam upayanya menyamakan kedudukan, tetapi mereka tidak dapat menciptakan peluang berarti. Harry Kane cs pun memastikan kampanye Nations League mereka diawali dengan start yang mengecewakan, padahal lawan berikutnya mereka adalah Jerman dan Italia.
Rangkaian pertandingan di Nations League ini juga dijadikan Kane sebagai sarana untuk memecahkan rekor gol Inggris yang dibuat Wayne Rooney sebelum Qatar 2022. Striker Tottenham Hotspur itu membutuhkan lima gol lagi untuk melampaui rekor 53 gol Rooney.
“Saya ingin memecahkannya sesegera mungkin, saya ingin mencetak gol sebanyak mungkin dalam empat pertandingan berikutnya sebelum Piala Dunia,” tekad Kane.
“Tapi saya orang yang tidak membiarkan hal itu mempengaruhi saya ketika saya berada di lapangan. Saya punya tugas yang mesti dikerjakan, ini bukan soal catatan gol. Ini tentang tim mendapatkan tiga poin dan memenangkan pertandingan,” tambahnya.
Bomber berumur 28 tahun itu berada di lapangan saat melawan Swiss pada 2015, ketika Rooney memperbaiki catatan 49 gol Sir Bobby Charlton.
“Tentu saja saya anggap itu akan menjadi pencapaian yang luar biasa. Saya cukup beruntung bisa bermain di lapangan dan benar-benar mencetak gol ketika Wayne memecahkan rekornya,” kenang Kane.
“Saya melihat betapa berartinya dia dan keluarganya. Saat itu saya sungguh tidak berpikir sejauh itu,” pungkasnya. (m08/bbc/rtr)