DELISERDANG (Waspada): Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Prof Dr HM Syahrin Harahap,MA menyatakan dampak pandemi Covid-19 yang berlangsung dua tahun lebih telah mempengaruhi sektor perekonomian bahkan merontokan sebagian besar kegiatan sosial masyarakat.
Prof Dr HM Syahrin Harahap MA menyatakan hal itu kepada Waspada, saat akan bertolak ke Surabaya, di Kualanamu International Airport (KNIA), Senin (7/3) sekira 10:30.
Disebutkan Prof Syahrin,saat pandemi itu terjadi, membuat masyarakat harus mengurangi aktivitas di luar rumah. Dengan demikian sektor pereknomian jadi menurun.
Oleh karenanya, kata Prof Syahrin, kita tak cukup dengan diam dengan normal baru (new normal) akan tetap kita harus bangkit dalam kebangkitan baru. “Sebab, saat mengikuti normal baru, kita tak bisa kembali dengan cara lama, tapi kita harus bangkit,” katanya.
Yang lebih jadi perhatian lanjut Prof Syahrin, dengan kebangkitan baru kita lebih menyusun strategi yang lebih baik serta perubahan cara terkini dan gaya hidup beradaptasi. “Untuk itu kita harus menggali potensi kebangkitan baru yang ada pada kita,” paparnya.
Dia menambahkan, kalau kita kaji Islam sebenarnya agama yang memiliki cara yang melimpah ruah di dalam mendorong kebangkitan umat tersebut.
Pertama, manusia tak boleh tenggelam dalam suasana musibah pandemi. Sebab yang namanya musibah itu ada batasnya. Kedua, umat tak boleh hanya memikirkan diri sendiri dengan mengabaikan orang lain. Ketiga, tugas memakmurkan bumi.
Jadi ada tanggungjawab untuk memakmurkan bumi meski telah didera bencana bertahun-tahun. Oleh sebab itu, dari spirit yang dimiliki umat Islam diharapkan jadi pedoman kebangkitan baru, baik dalam bidang ekonomi,relasi umat dan lainnya.
“Intinya kita tak bisa new normal, ibarat permainan, seketika kita tinggalkan sudah berubah. Jadi, tak bisa new normal saja, harus bangkit dengan kebangkitan baru,” pungkasnya. (a13/C)
Rektor UINSU Prof Dr HM Syahrin Harahap MA saat diwawancarai di KNIA.Waspada/Irianto