Angka Kemiskinan Dan IPM Asahan Naik

  • Bagikan

KISARAN (Waspada): Untuk 2021 selama pandemi Covid-19 angka kemiskinan naik menjadi 9,35 persen atau sebanyak 69.290 jiwa, namun demikian Indek Pembangunan Manusia (IPM) naik menjadi 70,49 poin dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan Berita Resmi BPS Kab Asahan, Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan pada bulan Maret 2021 menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Kab Asahan mengalami peningkatan dari 9,04 persen (66.320 jiwa) pada Maret 2020 menjadi 9,35 persen (69.290 jiwa) pada Maret 2021, atau bertambah sekitar 2,97 ribu jiwa dalam setahun terakhir atau sekitar 0,31 poin.

Sementara Garis Kemiskinan (GK) naik sebesar 7,53 persen, yaitu dari Rp 351.314,- per kapita per bulan pada Maret 2020 menjadi Rp 377.752,- per kapita per bulan pada Maret 2021. Dan untuk Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga menunjukkan kenaikan. P1 naik dari 1,37 pada tahun 2020, menjadi 1,90 di tahun 2021 dan P2 naik dari 0,33 pada tahun 2020 menjadi 0,59 di tahun 2021. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin menjauhi garis kemiskinan dan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin bertambah.

Indikasi penambahan jumlah dan persentase penduduk miskin tahun 2020 – 2021 berkaitan dengan Pandemi Covid-19 yang berkelanjutan sangat berdampak terhadap perubahan perilaku serta aktivitas
ekonomi penduduk sehingga mempengaruhi angka kemiskinan, Kemudian pada Maret 2021, secara umum di Sumatera Utara terjadi deflasi, termasuk Kota Pematang Siantar sebagai sister city kota inflasi untuk Asahan yaitu sebesar 0,23 persen, sedangkan Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara mengalami Penurunan dari 4,25 persen pada triwulan I tahun 2020 menjadi 1,85 persen pada Triwulan I tahun 2021.

Berbeda dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kab Asahan 2021 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2021 adalah sebesar 70,49 atau tumbuh 0,28
persen (meningkat 0,20 poin) dibandingkan capaian IPM 2020. Peningkatan IPM 2021 didukung oleh peningkatan di semua komponen penyusunnya. Hal ini berbeda dengan kondisi sebelumnya. Pada 2020 pandemi Covid-19 telah menyebabkan perlambatan pertumbuhan IPM yang disebabkan oleh penurunan pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Pada 2021 pengeluaran per kapita telah merangkak naik 1,29 persen dibanding 2020.

Sisi pendidikan, anak-anak berusia 7 tahun pada 2021 memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,61 tahun atau hampir setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Sekolah Menengah Atas(SMA). Angka ini hanya meningkat 0,01 tahun dibandingkan 2020 yang mencapai 12,60 tahun. Selain itu, rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas
juga meningkat 0,01 tahun, dari 8,79 tahun menjadi 8,80 tahun pada 2021. Dari sisi kesehatan, bayi yang lahir pada 2021 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 68,37 tahun, lebih lama 0,11 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.

Evaluasi
Menanggapi hal itu, Bupati Asahan Surya, melalui Kadis Kominfo Kab Asahan Rahmat Hidayat Siregar, saat dikonfirmasi Waspada, Rabu (5/1), menjelaskan bahwa naiknya angka kemiskinan bukan saja dialami Kab Asahan, namun kabupaten/kota di semua wilayah mengalami hal yang sama, dan ini menjadi masalah nasional, dikarenakan ruang gerak dan lingkup masyarakat berpengaruh dikarenakan Covid-19, sehingga diharapkan kepada masyarakat untuk mematuhi Prokes, sehingga masalah ini bisa cepat selesai, sehingga Asahan bisa menjadi zona aman, dan ruang gerak masyarakat bisa kembali seperti semula.

“Oleh sebab kita berharap masyarakat bisa mematuhi Prokes, sehingga tidak terimbas Covid-19 varian baru. Sehingga masyarakat bisa beraktifitas seperti biasa dan angka kemiskinan bisa diturunkan,” jelas Hidayat.

Selain itu, kata Hidayat, dalam menurunkan angka kemiskinan, pihaknya pada 2022 ini melakukan strategi dengan mengutamakan bantuan sosial dan UMKM untuk tidak refocusing, sehingga pemulihan ekonomi bisa terus dijalankan.

“Kita bantuan sosial dan bantuan UMKM, serta kegiatan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat akan tetap kita pertahankan, agar tidak direfocusing,” jelas Hidayat.

Hidayat juga mengucapkan syukur bahwa IPM Asahan merangkak naik, hal itu merupakan salah satu program pemerintah, apa saat ini kita dilanda bencana non alam Covid-19, sehingga setiap kinerja jajaran Pemkab Asahan dievaluasi setiap minggunya, untuk mengukur sejauh mana berjalan dan tepat sasaran.

“Kita setiap minggu melakukan evaluasi kinerja, dan evaluasi ini dipimpin langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Asahan, sehingga taraf hidup masyarakat bisa lebih baik dari sebelumnya,” jelas Hidayat. (a20/a19/a20)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Angka Kemiskinan Dan IPM Asahan Naik

Angka Kemiskinan Dan IPM Asahan Naik

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *