LHOKSEUMAWE (Waspada): Setiap tahun ajaran baru, Kepala Kantor Kementerian Agama, Drs. H. Boihakki, M.Sos kepada Waspada, Senin (3/1) usai memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-76 di Halaman Sekolah MAN Lhokseumawe menyebutkan, pihaknya terpaksa menolak ratusan calon siswa baru. Hal ini dilakukan karena MI dan MTs kekurangan ruang belajar.
Bertambahnya jumlah calon siswa baru pada setiap tahun ajaran disebabkan, masyarakat Kota Lhokseumawe mulai sadar akan pentingnya pendidikan agama untuk putra dan putri mereka. Kondisi ini telah menyebabkan pihak Kemenang Kota Lhokseumawe kewalahan dalam menampung semua calon siswa baru.
“Baru dua hari kita buka masa pendaftaran, jumlah calon siswa baru telah lebih dari 500 orang untuk MI Kuta Blang saja. Karena itu, masa pendaftaran langsung kita tutup begitu jumlahnya telah melebihi dari kuota yang kita butuhkan. Begitu juga dengan MI dan MTs lainnya. Cukup banyak calon siswa baru yang kita tolak,” sebut Boihakki kepada Waspada.
Jumlah MI di Kota Lhokseumawe sebanyak 9 unit. Sedangkan MTs sebanyak 7 unit. Total jumlah MI dan MTs sebanyak 16 unit. Itu telah termasuk swasta dan negeri. “Jika semua madrasah baik MI maupun MTs dinegerikan, maka semua calon siswa baru yang mendaftar bisa tertampung. Pun demikian, ke depan kita juga membutuhkan penambahan ruang belajar,” sebutnya.
Ditanya mengapa warga Kota Lhokseumawe sangat tertarik menyekolahkan anak mereka di MI dan MTs, Boihakki mengatakan, sesuai pengakuan beberapa orang tua wali dan hasil survei dari IAIN Lhokseumawe, masyarakat lebih tertarik memilih MI dan MTs sebagai lembaga pendidikan untuk anak-anaknya karena di sekolah tersebut dapat membentuk karakter anak-anak mereka menjadi lebih baik.
“Paling tidak setiap hari shalat dhuhur mereka telah terjaga dan pastinya akan mengikuti shalat-halat lainnya. Kemudian, dengan bersekolah di MI dan MTs, anak-anak dapat membaca Alqur’an, karena setiap anak yang mau masuk ke MI wajib bisa membaca Qur’an. Karena ini adalah syarat, maka setiap calon siswa MI telah lebih dulu diajari membaca Al-Qur’an mungkin sejak di Paud atau TK. Ini kelebihan mereka bersekolah di tempat kita,” kata Boihakki.
Salah satu bukti masyarakat Kota Lhokseumawe sangat mencintai lembaga pendidikan agama adalah ketika MIN Kuta Blang terbakar beberapa waktu lalu, masyarakat bahu membahu membantu memperbaiki MIN yang terbakar itu. Jika tidak dibantu oleh warga, sekolah tersebut bisa vakum dari aktifitas belajar mengajar karena tidak dapat diperbaiki disebabkan musabah terjadi pada akhir tahun anggaran.
Sekarang ini, total jumlah siswa di seluruh sekolah baik MI maupun MTs mencapai 12.000 orang. 12.000 siswa tersebut dididik oleh 356 guru PNS ditambahn 200-an guru honorer. Jumlah guru sebanyak itu dinilai masih cukup banyak kekurangan jika dibandingkan dengan jumlah siswa. Apalagi setiap tahun ada saja guru PNS yang pensiun.
“Kita juga butuh penambahan guru PNS. Semoga ke depan, kekurangan guru dapat dipenuhi oleh Kemanag untuk mendidik 12.000 siswa di Lhokseumawe. Karena kekurangan guru dan ruang belajar, maka aktifitas belajar mengajar dibuat dalam dua sesi, pagi dan sore,” terangnya.
Menjawab Waspada, Boihakki menyebutkan, pada tahun 2022, ada beberapa sekolah yang akan dinegerikan baik MI maupun MTs. Kata dia, proses pengegerian MI dan MTs sedikit sulit dilakukan. Hal ini disebabkan berpengaruhnya pada anggaran. Kemudian pihaknya sebut Bohakki harus menguslkan madrasah yang akan dinegerikan dengan berbagai persyaratan yang sudah ditentukan.
“Kalau jumlah guru sudah mencukup dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang bagus, maka Kota Lhokseumawe ke depan menjadi miniature pendidikan di Provinsi Aceh. Saya sangat yakin ini akan terjadi,” sebut Bohakki.
Upacara Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-76 dilaksanakan di Halaman Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Lhokseumawe. Perintatan HAB tersebut lebih kepada mengenang jasa orang-orang terdahulu dalam memperjuangkan Kementerian Agama pada 1 Januari 1946. Sekarang ini usia Kemenag telah mencapai 76 tahun. Peringatan HAB juga untuk menjalin silahturahmi antara sesame pegawai di bawah Kementerian Agama di Kota Lhokseumawe.
“Tadi setelah kegiatan upacara kita bagi-bagikan hadiah untuk juara Tahfidz Qur’an. Pengawai yangmemasuki masa pensiun, guru berprestasu dan lain sebagainya. Setelah kegiatan ini kita juga melaksanakan turnamen futsal dan bola voli antara guru dan siswa.
“Untuk futsal mulai kita laksanakan besok sedangan bulu tangkis kita laksanakan di GOR Arun pada tanggal 6 mendatang, dan sekrangkaian kegiatan lainnya. Semua kegiatan itu dilaksanakan untuk memeriahkan peringatan HAB ke-76,” katanya. (b07)
Upacara Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-76 di Halaman Madrasah Aliyah (MA) Kota Lhokseumawe. Upacara tersebut dihadiri oleh Wali Kota Lhokseumawe yang diwakili oleh Asisten I, Maxsalmina.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.