MEDAN (Waspada): Kegagalan PSMS Medan melaju ke babak semifinal Liga 2 Indonesia tahun 2021 meninggalkan kekecewaan bagi masyarakat Sumatera Utara, khususnya warga Kota Medan.
Terkait hal ini, legenda PSMS Sunardi A (foto) menilai banyak pihak yang memang telah memprediksi bahwa langkah skuad Ayam Kinantan sulit untuk bersaing dan naik kasta ke kompetisi tertinggi tanah air alias Liga 1 Indonesia.
“Salah satu alasan sulit bersaing dan naik kasta tidak lain karena hilangnya fanatisme yang selama ini menjadi ciri khas PSMS. Seperti pantang menyerah dan berani bermain keras. Hal itu terlihat sejak babak penyisihan hingga delapan besar,” ujar Sunardi A, Rabu (29/12).
Diakui Sunardi A, hilangnya fanatisme tidak terlepas hanya 50 persen saja pemain Ayam Kinantan yang berlebel putra daerah, di mana sisanya pemain dari luar daerah.
“Saya di sini tidak mencari kesalahan siapa-siapa, hanya sumbang saran. Siapapun pasti menginginkan PSMS untuk berlaga di Liga 1, termasuk saya, selaku mantan pemain,” terangnya.
“Begitu juga dengan pengurus dan pelatih tentu sudah dengan segala daya dan upaya mencapai kemenangan. Tapi ternyata keberuntungan belum berpihak kepada PSMS,” katanya.
“Kita harus menerima kekalahan dengan lapang dada. Sedang tim lainnya memang tim yang telah siap, baik dari sisi finansial maupun materi pemain untuk berkompetisi di level Liga 1,” tegasnya.
Dikatakan, hal ini harus menjadi pembelajaran bagi PSMS untuk melangkah ke depan.
“Memang sulit untuk mengembalikan nama besar PSMS yang telah mengukir sejarah persepakbolaan tanah air,” ucapnya.
“Tetapi apabila semua komponen stakeholder, tokoh masyarakat pecinta sepakbola khususnya PSMS, membaur menjadi kekuatan yang utuh, maka diharapkan dapat menciptakan pemikiran-pemikiran untuk memajukan PSMS,” katanya.
Di sisi lain, Sunardi A juga berkomentar tentang pembinaan pemain usia muda. Sudah seharusnya PSMS membentuk pemain usia muda secara berjenjang sebagai cikal bakal pemain yang akan datang.
“Untuk mendapatkan pemain yang berbakat dan berprestasi, tentu harus melalui pembinaan berjenjang. Hanya saja sekarang kita kembalikan kepada siapa yang bersedia menjadi pendana untuk membina pemain muda,” ucap Sunardi A. (m33)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.